Kekeringan Melanda, Rakyat Waspada

Oleh. Fathimah Faizah Alkayyis
(Aktivis Pelajar Peduli Bangsa)

Masyarakat Pribumi diimbau untuk mulai menghemat dan mencadangkan air. Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya wabah kekeringan panjang yang akan melanda Negeri Khatulistiwa pada tahun ini. Terdapat sekitar 28 persen atau 194 zona di Indonesia telah memasuki musim kemarau.

Peristiwa kekeringan ini, menurut BMKG, terjadi karena fenomena El Nino dan Indian Ocean Dipole. Yang di mana, kedua fenomena tersebut sangat berpengaruh terhadap naik-turunnya suhu di permukaan laut. Jika suhu permukaan tersebut naik, maka curah hujan yang terjadi pun berkurang. Dan akhirnya, menyebabkan kondisi di Indonesia lebih kering dari sebelumnya.

Bagian BMKG wilayah Yogyakarta memprediksi sembilan wilayah yang akan terkena dampaknya, yakni Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman; Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo; Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul; Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul; Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul; Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul; Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung KIdul; Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul; dan Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul .

Selain itu, bagian BMKG wilayah Sulawesi juga menyatakan bahwa pengaruh El Nino akan sangat berdampak di wilayah Sulsel di bulan Juli hingga September mendatang. Selain pegunungan, pantai bagian Barat Sulsel juga akan mengalami kekeringan ini. Mulai dari Kabupaten Pinrang, Parepare, sampai Selayar.

Oleh karena pantai bagian barat terkena dampak kekeringan, maka kemungkinan juga pantai bagian timur juga bisa kena. Mulai dari Luwu Raya, Bone, Sinjai, Bulukumba, Kabupaten Soppeng, dan sebagian Gowa.

Perubahan cuaca menuju ekstrem ini berdampak pada sektor pertanian, hama-hama/penyakit tanaman yang baru akan bermunculan. Tentu saja pengendalian terhadapnya juga harus segera dirancang. Sebab, jika tidak segera ditangani, akan mengakibatkan pada lemahnya ketahanan pangan Sulsel.

Namun sayangnya, tak ada kebijakan yang pasti dari pemerintah mengenai hal ini. Walaupun rakyatnya diimbau, tapi tak ada jaminan yang pasti mengenai adanya air bersih untuk masyarakatnya, pemberlakuan pemetaan area rawan bencana, dan sebagainya. Akhirnya, bencana tersebut bisa berdampak semakin fatal. Selain kehidupan rakyat yang semakin sempit dan sulit termasuk dalam hal pangan.

Hal tersebut merupakan salah satu bukti bobroknya sistem kapitalisme. Bukannya memberi solusi, tetapi malah membiarkan keadaan. Maka jika solusi yang ditawarkan salah alias berbenturan dengan fitrah manusia, maka pemberi solusi tersebut juga pasti salah.

Apalagi jika kemaksiatan yang ada semakin banyak. Padahal, Allah Swt. berfirman di dalam surah Ar-Rum:

“Telah nampak kerusakan di langit dan di bumi disebabkan oleh ulah (tangan) manusia .…”

Maksud dari kata ulah (tangan) manusia adalah kemaksiatan atau dosa yang ditimbun atau dilakukan oleh manusia itu sendiri. Maka, tugas kita adalah mencari sebuah sistem yang apabila sistem tersebut menawarkan solusi, bisa memecahkan masalah tersebut. Apabila sistem tersebut menawarkan solusi, bisa sesuai dengan fitrahnya manusia. Sistem tersebut tak lain dan tak bukan adalah sistem Islam.

Di dalam sistem Islam, penguasa akan menjamin secara pasti kebutuhan rakyatnya. Mulai dari pangan, sandang, papan, dan sebagainya. Bahkan nyawanya seseorang pun akan dijaga sedemikian rupa. Apalagi dalam masalah kekeringan dalam hal seperti ini. Khalifah -penguasa pemerintahan- akan melakukan berbagai upaya untuk menyejahterahkan rakyatnya.

Hal ini disebabkan rasa tanggung jawab yang ada pada diri khalifah pada rakyatnya. Seorang khalifah sangat memahami, bahwa dirinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat kelak jika salah satu atau salah semua rakyatnya ada yang menderita karenanya. Maka, si khalifah akan menjalankan semua kekuasaan yang digenggamnya, sesuai dengan syariat Allah, yakni Islam itu sendiri.

Allah Swt. berfirman di dalam Al-Qur’an:

“(Seandainya) jika seluruh penduduk bumi beriman, niscaya Allah akan menurukan berkah-Nya dari langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96)

Maka dari itu, kesejahteraan yang didapatkan rakyat dari khalifah benar-benar terjamin. Hal tersebut pasti bertentangan dengan sistem kapitalisme yang tak menjalankan kekuasaan sesuai syariat Allah di dalamnya.

Wallahu a’lam.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi