Kondisi Saat Berada di Dalam Majelis Ilmu Versus Kondisi Saat Berada Bersama Keluarga

Adi Victoria

Salah satu perkara yang bisa menguatkan iman dan semakin meningkatkan salah satunya adalah hadir di dalam majelis ilmu.

Karena saat kita hadir di dalam majelis ilmu, yang dibicarakan adalah perkara agama, Sehingga semangat keimanan atau yang disebut dengan jawil imani memang akan semakin terasa.

Namun terkadang, setelah pulang dari majelis, berkumpul dengan keluarga, jawil imani (suasana keimanan) tersebut tidak sama saat bersama dengan keluarga.

Hal ini mungkin dirasakan oleh sebagian orang, namun mungkin tidak bagi sebagian yang lain.

Hal seperti ini sebenarnya pernah dialami oleh dua orang sahabat Nabi Muhammad ﷺ yakni yang pernah dirasakan oleh Hanzholah dan Abu Bakr.

Sebagaimana riwayat dari Hanzholah Al Usayyidiy -beliau adalah di antara juru tulis Rasulullah ﷺ , ia berkata, “Abu Bakr pernah menemuiku, lalu ia berkata padaku, “Bagaimana keadaanmu wahai Hanzhalah?” Aku menjawab, “Hanzhalah kini telah jadi munafik.” Abu Bakr berkata, “Subhanallah, apa yang engkau katakan?” Aku menjawab, “Kami jika berada di sisi Rasulullah ﷺ, kami teringat neraka dan surga sampai-sampai kami seperti melihatnya di hadapan kami. Namun ketika kami keluar dari majelis Rasul ﷺ dan kami bergaul dengan istri dan anak-anak kami, sibuk dengan berbagai urusan, kami pun jadi banyak lupa.”

Abu Bakr pun menjawab, “Kami pun begitu.”

Kemudian aku dan Abu Bakr pergi menghadap Rasulullah ﷺ lalu aku berkata, “Wahai Rasulullah, jika kami berada di sisimu, kami akan selalu teringat pada neraka dan surga sampai-sampai seolah-olah surga dan neraka itu benar-benar nyata di depan kami. Namun jika kami meninggalkan majelismu, maka kami tersibukkan dengan istri, anak dan pekerjaan kami, sehingga kami pun banyak lupa.”

Rasulullah ﷺ lalu bersabda, “Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya. Seandainya kalian mau kontinu dalam beramal sebagaimana keadaan kalian ketika berada di sisiku dan kalian terus mengingat-ingatnya, maka niscaya para malaikat akan menjabat tangan kalian di tempat tidurmu dan di jalan.
Namun Hanzhalah, lakukanlah sesaat demi sesaat.” Beliau mengulanginya sampai tiga kali. (HR. Muslim no. 2750).

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi