Oleh. Cahya Lailatul Fitriyah
By the way, girl’s tau lirik lagu ini gak?
“…Tak ingin aku berpisah sebentar saja Kurasakan dunia milik berdua …”
Tapi emang bisa, dunia dimiliki berdua? Iya?
Emang situ punya wewenang? Iya?
Ehh, lupa tanah Indonesia kan bebas dibeli kapan saja
Asal punya cuan, kenapa enggak bisa?
Di penghujung tahun pada hari Ahad, 31 Desember 2023. RATU kembali hadir di Indonesia termasuk di Pondok Pesantren Kyai Sekar Al-amri Leces Probolinggo, dengan mengangkat judul Peduli Bumi Jangan Basa-basi Jadikan Islam Sebagai Solusi Hakiki, oleh kak Khoirun Nisa’. Kira-kira yang dibahas kenapa tentang bumi, ya?
Indonesia dengan negara beribu kepulauan, SDA yang bermacam-macam, tanah dan lahan berjuta-juta hektar ternyata mengalami 3089 total bencana per Januari sampai Oktober 2023 akhir. Dari total bencana tersebut, seringnya negara kita mengalami kebanjiran, kenapa bisa?
Jadi gini ceritanya, banyak dari industor di Indonesia yang melakukan deforestasi. Deforestasi adalah penebangan pohon tanpa reboisasi kembali, disisi lain pembangunan industri dibangun di atas tanah yang memiliki potensi penyeralan yang tibggi. Kak Nisa juga memaparkan seluas 1 hektar di Indonesia pertahun hilang. Usut punya usut ternyata hutan boleh diprifatisasi tanpa ada lagi batas maksimal.
Ketika rakyat ingin merebut kembali lahan mereka, pemerintah justru berada disamping pengusaha bahkan tak jarang pemerintah berperan sebagai regulator dan fasilitator bagi orang yang bercuan. Beginilah gambaran singkat terkait masyarakat kapitalisme yang karakternya merusak.
Di tengah-tengah acara, diisi penampilan monolog oleh Kak Nuha berisi gambaran bagaimana kondisi masa depan. Suaranya mampu membuat penonton merinding, antara takjub dan meringis. Then, Kak Nisa kembali menjelaskan solusi atas permasalahan umat saat ini. Beliau menjelaskan secara gamblang bahwa sistem kapitalisme merupakan petaka bagi perempuan dan generasi, Islam solusi hakiki.
Jelas sistem Islam sangat berbeda dengan sistem kapitalisme. Dalam negara Islam, hutan dapat dinikmati umat secara merata. Dalam negara Islam, pula tidak ada kesenjangan ekonomi apalagi kerusakan. Alhasil, khilafah adalah solusi iklim dan lingkungan saat ini. Jika tidak dengan Khilafah lalu dengan apa lagi? Selain memperjuangkannya adalah kewajiban, Khilafah juga menjadi solusi genting bin mendesak.
Acara diakhiri jam 11:00 dengan ajakan perjuangan. Mari ubah kondisi kita di 2024 dengan kondisi ide dengan diterapkannya syariat Islam kaffah di bawah naungan sayap Khilafah. Cara satu-satunya tak lain adalah dengan ittiba’ metode perubahan ala Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam. Karena diam bukanlah pilihan, maka berjuang adalah jalan keluar. Salam perjuangan, Allahu akbar!