Oleh. Tati Rahmayanti
(Kontributor MazayaPost.com)
Ramadan identik dengan bulan Al-Qur’an. Karena itu, Ramadan sering disebut syahr Al-Qur’an. Pasalnya, pada bulan Ramdhanlah Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Allah Swt. tegas berfirman, yang artinya:
“Ramadan bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, juga sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu, dan sebagai pembeda.” (QS. Al Baqarah: 185)
Al-Qur’an bahkan turun pada malam kemuliaan, yakni Lailatul Qadar. Al-Qur’an mengandung banyak seruan dari Allah Swt. Seruan-seruan Al-Qur’an setidaknya mencakup dua aspek, yakni aspek ruhiyah (spiritual) dan aspek siyasiyah (politik). Aspek ruhiyah mencakup pengaturan hubungan manusia dengan Allah Swt. seperti salat, puasa, haji, dll.
Sayang, saat ini ayat-ayat yang bersifat politis belum mendapat perhatian sebagaimana ayat-ayat yang menyangkut aspek ruhiyah. Ada beberapa contoh dari ayat-ayat politik dalam Al-Qur’an yang diabaikan antara lain:
Pertama, ayat-ayat yang memerintahkan untuk berhukum pada hukum Allah Swt.
Kedua, ayat-ayat yang mengandung perintah untuk melakukan dakwah dan amar makruf nahi munkar.
Ketiga, ayat-ayat yang berkaitan dengan sistem ekonomi seperti distribusi kekayaan secara adil, larangan riba, dll.
Dengan demikian, kita wajib mengamalkan dan menerapkan seluruh isi Al-Qur’an. Jika tidak , kita termasuk mengabaikan Al-Qur’an. Padahal Allah Swt. telah berfirman, yang artinya:
Berkatalah Rasul, “Tuhanku, sungguh kaumku menjadikan Al-Qur’an ini sebagai sesuatu yang diabaikan.” (QS. Al-Furqan: 30)
Ayat di atas menceritakan pengaduan Rasulullah saw. kepada Allah Swt. tentang sikap dan perilaku kaumnya yang mengabaikan Al-Qur’an. Namun demikian, mengamalkan dan menerapkan Al-Qur’an tak bisa dan tak cukup oleh pribadi-pribadi. Butuh peran masyarakat dan terutama negara. Pasalnya, Al-Qur’an berisi sistem kehidupan.
Berdasarkan fakta ini, (Khilafah Islam) merupakan sesuatu yang dharuri (sangat penting). Tanpa Khilafah Islam, mustahil semua ayat Al-Qur’an dapat diterapkan. Sudah seharusnya Ramadan ini dijadikan momentum oleh kaum muslim, terutama penguasa mereka, untuk mengamalkan dan menerapkan Al-Qur’an secara keseluruhan. Wallahu a’lam bishawab.