Oleh. Ummu Suci
Di pagi yang cerah, ada kurang lebih 30 remaja muslimah yang berasal dari Kraksaan, Paiton, Pakuniran dan sekitarnya berkumpul. Mereka hadir untuk mengikuti kajian remaja milenial. Kajian Milenial Muslimah (Kamilah) bersama pemateri Kak Nur Syamsiah dengan tema Beyond The New Year.
Kamilah dipandu oleh Kak Hikmah sebagai host.
Sebelum Kak Nur Syamsiah menyampaikan materi, untuk menambah keberkahan dan semagat para peserta, Kak Hikmah menyemangati mereka dengan yel-yel. “Siapa kita?” tanya Kak Hikmah. Mereka kemudian menjawab, “Remaja taat syariah.”
Setelah yel-yel, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Dek Ayu.
Yaitu surah Al-Baqarah ayat 1 sampai 5. Di dalam ayat-ayat ini, Allah menjelaskan bahwa sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah petunjuk jalan bagi orang-orang yang bertaqwa untuk menjalani hidup di dunia ini dan tidak ada keraguan padanya.
Alhamdulillah, setelah selesai pembacaan ayat suci Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan dari pemateri, yaitu Kak Nur Syamsiah
Pertama, beliau menyampaikan tentang rusaknya akhlak remaja saat ini. Di antaranya, ada remaja yang membully nenek-nenek, ada remaja yang tega memperkosa nenek-nenek, ada remaja yang memperkosa sesama remaja dengan ramai-ramai, ada sekelompok remaja yang putus sekolah dan merampok di supermarket, dan masih banyak lagi kerusakan yang lainnya. Adapun penyebab rusaknya remaja, Kak Nur menjelaskan karena remaja tidak memahami 3 pertanyaan mendasar. Apa itu?
1. Dari mana saya berasal? Dari Allah.
2. Untuk apa saya hidup? Beribadah kepada Allah.
3. Mau ke mana setelah mati? Kembali kepada Allah
Di dalam AS Sajdah ayat 7, Allah Swt. berfirman:
“Yang membuat segala sesuatu dan Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.”
Yang membedakan antara Al-Khaliq dan mahkluk adalah Al-Khaliq bersifat tak terbatas sedangkan makhluk terbatas. Al-Khaliq Maha Kuat, tidak butuh dengan yang lainnya, sedangkan mahkluk lemah dan butuh dengan yang lainnya.
Kak Nur juga menjelaskan, apabila orang-orang yang masih ragu dengan Al-Qur’an, Allah menjawab di dalam surah Al-Baqarah ayat 23, yang artinya, “Dan jika kamu tetap dalam keraguan tentang Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surah saja yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
Firman Allah lainnua dalam surah Az-Zariyat :5 6, yang artinya, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Menyembah di sini untuk menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya. Manusia harus terikat dengan hukum syara di setiap aspek kehidupan sebagai kosekuensi keimanan, menyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan dilakukan dengan perbuatan. Potensi manusia ada akal, kebutuhan jasmani, dan naluri. Keimanan ini ada di ranah naluri. Naluri ada tiga, yakni
– Naluri baqo
– Naluri na’u
– Naluri tadayun
Naluri tadayun atau beragama pada diri manusia inu yang mendorongnya untuk mengkultuskan Allah. Sehingga, Allah akan disembah dan diagungkan.
Nah, di sinilah penyebab kerusakan yang tejadi adalah banyak orang, termasuk remaja yang meninggalkan Dia (Allah). Sementara manusia (mahkluk) merasa paling bisa mengatur hidupnya dan menyepelekan hal yang kecil. Ini sebenarnya semua terjadi karena sistem kehidupan yang diterapkan, yaitu sistem sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan. Hal itu mengakibatkan rusaknya akhlak remaja saat ini
Benarkah kita sudah menjadikan Allah sebagai Tuhan kita? Yaitu pilihan ada di tangan kita sendiri. Seharusnya, dalam hidup, kita bersandar pada aturan Allah, bukan pada aturan manusia untuk menempatkan standar kebahagiaan.
Setelah pemaparan materi, banyak peserta yang antusias bertanya. Kak Nur menjawab dengan tegas dan jelas. Setelah tanya jawab, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprise kepada para peserta yang aktif bertanya. Alhamdulillah waktu sudah menunjukkan jam 11.00 WIB. Kemudian acara ditutup dengan do’a yang dipandu oleh ustadzah Afi.
Paiton 22 Januari 2023
