Renungan

By: Ustadz Fatih Karim | Founder Cinta Qur’an

Sudah lelahkah wahai kawan atas perjuangan
ini..?

mungkin jadwal dakwah yang padat itu
membuatmu lemah?

Atau tak pernah punya waktu istirahat di akhir
pekan yang kau gusarkan, karena harus terus BERGERAK berdakwah?

Atau pusingnya fikiranmu mempersiapkan acara-acara dakwah yang membuatmu ingin terpejam?

Atau panasnya aspal jalanan saat kau melakukan aksi yang ingin membuatmu “rehat sejenak”?

Atau sulitnya mencari orang yang ingin kau ajak
HIJRAH, ini yang kau risaukan?

Atau karena seringnya kehidupan sekitar kita
meminta infakmu yang membuatmu ingin
menjauh?

Dakwah kita hari ini hanya sebatas ‘itu’ saja
kawan. Bukan ingin melemahkan tapi izinkan saya
mengajakmu merenung sejenak….

Tahukah engkau wahai kawan, siapa Umar bin
Abdul Azis??
Tubuhnya hancur dalam rangka 2 tahun masa memimpinnya…
Dua tahun kawan, cuma 2 tahun memimpin tubuhnya yang perkasa bisa rontok, kemudian sakit lalu syahid…

Sulit membayangkan sekeras apa sang khalifah
bekerja, tapi salah satu pencapainya adalah;
saat itu umat kebingungan siapa yang harus diberi
zakat, tak ada lagi orang miskin yang layak diberi infaq…

Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta.
Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu.
Sampai pikiranmu.
Sampai perhatianmu.
Berjalan, duduk, dan bahkan tidurmu.

Tapi Syekh Musthafa Masyhur mengatakan
“jalan dakwah ini adalah jalan yang panjang tapi
adalah jalan yang paling aman untuk mencapai
ridho-Nya Allah ”
Ya kawan, jalan ini yang akan menuntun kita
kepada ridho-Nya…
Saat Allah ridho..

Maka apalagi yang kita risaukan?
Saat Allah ridho, semuanya akan jauh lebih indah…karena surga akan mudah kita rasa…,
insyaAllah.

Rasulullah begitu berat dakwahnya..
harus bertentangan dengan banyak kabilah dari keluarga besarnya..

Mush’ab bin Umair harus rela meninggalkan
ibunya…
Salman harus rela meninggalkan seluruh yang dia kumpulkan di Mekkah untuk hijrah…
Asma’ binti Abu Bakar rela menaiki tebing yang
terjal dalam kondisi hamil untuk mengantarkan
makanan kepada ayahnya dan Rasulullah.
Hanzholah segera menyambut seruan jihad
saat bermalam pertama dengan istrinya,
Ka’ab bin Malik menolak dengan tegas suaka
Raja Ghassan saat ia dikucilkan…

Bilal, Ammar, keluarga Yasir, mereka kenyang
dengan siksaan dari para kafir,
Abu Dzar habis dipukuli karena meneriakkan
kalimat tauhid di pasar,
Ali mampu berlari 400 KM guna berhijrah di
gurun hanya sendirian,
Usman rela menginfakkan 1000 unta penuh makanan untuk perang Tabuk,
Abu Bakar hanya meninggalkan Allah dan
Rasul-Nya untuk keluarganya…

Umar nekat berhijrah secara terang terangan,
Huzaifah berani mengambil tantangan untuk menjadi intel di kandang musuh,
Thalhah siap menjadi pagar hidup Rasul di
Uhud, hingga 70 tombak mengenai tubuhnya,
Zubair bin Awwan adalah hawariinya rasul,
Al Khansa’ merelakan anak2nya yang masih
kecil untuk berjihad.

Nusaibah yang walaupun dia wanita tapi tak
takut turun ke medan perang,
Khadijah sang cintanya rasul siap memberikan
seluruh harta dan jiwanya untuk islam, siap
menenangkan sang suami di kala susah, benar-benar istri shalihah

Atau mari kita bicara tentang

📌Musa…mulutnya
gagap tapi dakwahnya tak pernah pudar…
ummatnya seburuk-buruknya ummat, tapi proses menyeru tak pernah berhenti…

📌atau Nuh, 900 tahun menyeru hanya
mendapat pengikut beberapa orang saja..bahkan
anaknya tak mengimaninya…

📌Ibrahim yang dibakar Namrud, Syu’aib yang
menderita sakit berkepanjangan tapi tetap menyeru…

📌Ismail yang rela disembelih ayahnya karena
ini perintah Allah…

Deretan sejarah di atas adalah SEBAIK-BAIKnya
guru dalam kehidupan kita…

Sekarang beranikah kita masih menyombongkan
diri bersama jalan dakwah yang kita lakukan saat
ini, mengatakan lelah padahal belum banyak
melakukan apa apa, bahkan terkadang kita
datang menyeru dengan keterpaksaan, berat hati
kita, terkadang menolak amanah (untuk menjadi
TELADAN)

Kawan… dakwah kita hari ini hanya sebatas “itu-itu”
saja,
he he… bukan untuk melemahkan, tapi menguatkan karena ternyata yang kita
lakukan belum apa apa….

Hidupku adalah hari ini, bukan hari kemarin, aku akan BERBUAT SEMAKSIMAL
mungkin dalam aktivitasku demi mencapai
keridhoan Allah SWT…

Suksesku semata kupersembahkan untuk
KEJAYAAN ISLAM yg sangat kucintai.
Renungan bagi diriku…

Semoga bermanfaat juga untukmu kawan…
Barakallahu fiikum..
.
#selfreminder # #literasipengembandakwah
#MuhasabahDiri

Views: 3

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi