Hendri Syahrial
Bagi Anda yang sedang menekuni bahasa apa pun, bisa Anda praktikkan metode ini. Misalnya, Anda sedang menekuni bahasa Arab. Minimal setiap hari:
PERTAMA
13 menit mendengar ceramah syaikh yang fasih bahasa Arab fusha-nya. Saya sendiri mendengar Syaikh Labib Najib, Syaikh Sa’id al-Kamali, Syaikh Abdussalam asy-Syuwai’ar, Syaikh Shalih al-Ushaimi, Syaikh Muhammad al-Ma’yuf, Syaikh Hasan al-Bukhari. Terkadang menonton video Muhammad Ghanayim (Youtuber), dan beberapa YouTuber lainnya yang berbahasa Arab fusha. Ditambah dengan mendengarkan materi kuliah yang memang berbahasa Arab.
KEDUA
7 menit membaca teks berbahasa Arab. Ketika membaca, usahakan Anda keraskan suara. Baca dengan 2 versi: setiap huruf akhir diharokati dan juga disukun. Membaca dengan keras ini adalah faidah yang saya dapatkan dari ustadz Fajar ketika dulu saya kuliah di Ma’had Ali, ini membantu melincahkan lidah dan bibir dalam mengucapkan kalimat.
Usahakan Anda tiru style dari Syaikh yang Anda biasa dengar. Anda tiru saja habis-habisan agar Anda terbiasa berbicara seperti layaknya orang Arab berbicara.
KETIGA
5 menit menulis yang sudah Anda dengar dan baca (lihat poin 1 dan 2 di atas). Catat seluruh ungkapan dan kosa kata baru yang Anda sudah peroleh setiap hari.
KEEMPAT
5 menit Anda ngobrol dengan bahasa Arab. Kalau saya, di rumah ngobrol dengan istri yang kebetulan dia thalibah dan senang bahasa Arab. Jika Anda tidak punya partner untuk diajak ngobrol, maka Anda bisa ngobrol dengan dirimu sendiri, rekam suaramu, kemudian nanti dengarkan lagi, dst.. atau Anda ajak istri Anda ngobrol dengan bahasa Arab kemudian Anda terjemahkan ke bahasa Indonesia, dst…
Ketika ngobrol, usahakan Anda siapkan kamus, pakai aplikasi kamus saja. Ketika obrolanmu mentok karena tidak tahu kosa katanya, segera lihat kamus, lalu ulang kembali percakapannya.