Ku Awali Jejakku dengan Bismillah

Oleh. Lilik Yani

Remaja cantik itu masih duduk di bangku SMA Al Fatih yang terkenal disiplin dan tegas menerapkan aturan. Namanya Arini, usianya 17 tahun. Anaknya energik, cerdas, suka bergaul dengan semua teman, baik laki-laki maupun perempuan.

Penanaman etika sejak kecil yang membedakan dia dari sahabat gaul lainnya. Arini tetap menjaga diri, tidak duduk dekat lawan jenis dan mengenakan pakaian sopan meski belum berjilbab rapi.

“Arin, jangan lupakan Allah. Setiap menjalankan aktivitas baik selalu awali dengan menyebut Asma Allah,” nasihat Bunda Sarah pada putri bungsunya.

Kakak Arin laki-laki, namanya Ardi, selisih dua tahun dengannya. Sudah kuliah di Fakultas Teknik Mesin semester 1. Mereka kakak adik yang saling menyayangi, tapi tak jarang suka bertengkar jika beda pendapat.

“Baik, Bunda. InsyaAllah Arin laksanakan. Nasihat Bunda sudah saya ingat. Tapi setan yang suka melupakanku, Bunda,” kilah Arini sambil membuka paket hadiah yang baru diterimanya.

Ardi yang baru pulang dari kampus penasaran dengan apa yang dipegang adiknya. Paket dari siapa? Tumben mendapatkan hadiah buku. Tak biasanya. Daripada penasaran, maka Ardi tanya saja agar jelas dan tak ada prasangka.

“Paket dari siapa, Dik? Tak biasanya dapat paket berupa buku,” tanya Ardi penasaran.

“Ehm, dari siapa ya? Kak Ardi mau tahu aja! Rahasia deh, pokoknya sesuatu nih, Kak!” jawab Arin membuat Ardi semakin penasaran.

“Wah, yang memberi hadiah ingin agar Adik rajin membaca kali, Kak?” kata Bunda Sarah ikut nimbrung obrolan seru sejoli kakak adik tersebut.

Arin membuka bungkus paket cantik itu pelan-pelan. Pengirim yang tertera di bungkus, Almira. Sahabat lama saat sekolah SMP, yang kapan hari bertemu dengan penampilan sangat frontal, seratus delapan puluh derajat. Kok bisa ya? Dulu Almira tomboy seperti dirinya. Kini bisa berpenampilan bagaikan ustazah saja, berjilbab rapi, dan berkerudung lebar.

Almira mengalami metamorfosa sempurna. Dia berubah drastis, termasuk caranya bersikap dan tutur katanya lembut menawan. Ia mengajak Arini datang ke acara kajian pekan depan. Arini hanya bilang, insyaAllah. Ia sendiri belum yakin.

Kemudian semalam Almira kirim chat, menawarkan acara challenge Ramadhan. Ahh, Ramadhan kok dichallenge-kan. Maksudnya apa sih? Ternyata berupa ODOJ One Day One Juz.

Wah, itu sih biasa. Sudah pernah ikut beberapa bulan lalu. Namun, Arini mundur teratur karena ia tak mau dikekang. Hidup sekali saja kok dibuat tegang dengan berbagai aturan. So, Arini tak mau ribet.

Belum dijawab ajakannya ikut challenge ODOJ spesial Ramadan, lha kok ini datang paket berupa buku berjudul unik sekali. ‘Di Mana Posisi Al-Qur’an-mu?’

Maksudnya apa ya? Arini tak paham. Mengapa Almira sahabatnya satu geng tomboy memberikan hadiah buku seperti itu?

Melihat adiknya termenung, Ardi langsung menyahut buku dalam genggaman adik kesayangan.

“MasyaAllah, bukunya bagus sepertinya. Ajakan untuk muhasabah diri, apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Bulan turunnya Al Quran. Bagus, Dik. Kalau sudah khatam, Kakak dicritani ya!” ujar Ardi sambil mencolek hidung adiknya.

Ardi membiarkan adiknya termenung sendirian di ruang keluarga. Arini masih tak habis pikir, mengapa Almira memberikan buku yang judulnya menohok itu?

**

Setelah melewati diskusi panjang dengan Almira tentang ajakan ikut ODOJ Plus Plus, kemudian dikaitkan dengan buku hadiah kemarin, jadilah hati Arini luluh.

“Baik, saya coba ikut, ya. Semoga bisa. Bismillah!” jawab Arini mantap.

Mungkin ini jawaban Allah atas doa yang ia panjantkan. Arini ingin taubat dan kembali ke jalan Allah.

“MasyaAllah. Alhamdulillah. InsyaAllah berkah manfaat. Selanjutnya ikuti saja panduan dari para Penanggung Jawab kelompok dan Koordinator kelas.”

“Betul sekali ucapanmu. Setiap menjalankan aktivitas kebaikan diawali dengan niat baik, ikhlas lillah dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahiim. InsyaAllah diberi kemudahan oleh Allah,” ucap Almira dengan senyum indahnya.

*

Ketika Arini membuka mushaf dengan ucapan basmalah, lalu membaca surat Al-Fatihah. Selain tilawah bahasa Arab, juga harus membaca terjemahnya agar paham artinya. Ada pesan cinta apa di balik setiap ayat.

Arini penasaran tafsir basmallah. Kemudian dibaca dengan seksama, kemudian ditulis hal yang penting dalam diary nya.

QS Al-Fatihah Ayat 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahir Rahmaanir Rahiim

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Aku memulai bacaan Al-Qur’an dengan menyebut nama Allah, nama teragung bagi satu-satunya Tuhan yang patut disembah, yang memiliki seluruh sifat kesempurnaan dan tersucikan dari segala bentuk kekurangan.

Allah Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk. Maha Penyayang Yang tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.

Memulai setiap pekerjaan dengan menyebut nama Allah (basmalah) akan mendatangkan keberkahan, dan dengan mengingat Allah dalam setiap pekerjaan, seseorang akan memiliki kekuatan spiritual untuk melakukan yang terbaik dan menghindar dari keburukan.

MasyaAllah luar biasa maknanya. Di dalamnya ada hikmah yang luar biasa ketika kita membiasakan membaca basmalah. Seorang yang selalu membaca basmalah sebelum melakukan pekerjaan yang penting, berarti ia selalu mengingat Allah pada setiap pekerjaannya. Dengan demikian, ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan selalu memperhatikan norma-norma Allah dan tidak merugikan orang lain. Dampaknya, pekerjaan yang dilakukannya akan berbuah sebagai amalan ukhrawi.

Seorang Muslim diperintahkan membaca Basmalah pada waktu mengerjakan sesuatu yang baik. Yang demikian itu untuk mengingatkan bahwa sesuatu yang dikerjakan adalah karena perintah Allah atau karena telah diizinkan-Nya. Maka karena Allah dia mengerjakan pekerjaan itu dan kepada-Nya dia meminta pertolongan agar pekerjaan terlaksana dengan baik dan berhasil.

Untuk menambah pemahaman bisa disimak hadist berikut ini,

“Setiap pekerjaan penting yang tidak dimulai dengan menyebut Basmalah adalah buntung (kurang berkahnya).” (Riwayat Abdul Qadir Ar-Rahawi).

Mengapa mengawali aktivitas dengan membaca basmalah. Orang Arab sebelum datang Islam mengerjakan sesuatu dengan menyebut al-Lata dan al-‘Uzza, nama-nama berhala mereka. Sebab itu, Allah mengajarkan kepada penganut-penganut agama Islam yang telah mengesakan-Nya, agar mereka mengerjakan sesuatu dengan menyebut nama Allah.

MasyaAllah, luar biasa ayat-ayat cinta-Nya. Arini mulai ada bibit senang membaca Al-Qur’an ditambah terjemahnya. Semoga tetap bersemangat dan bisa istikamah.

Wallahu alam bishshawwab

Surabaya, 1 April 2022

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi