Oleh: Lilik Yani
Hari ini Arini ngabubirit dengan teman-temannya. Udara sore yang cerah dengan semilir angin semakin menambah berkah. Mereka mencari tempat yang nyaman di serambi masjid Agung yang tampak luas itu.
Menikmati senja sambil mendengarkan alunan ayat suci yang menenteramkan hati. Sambil berbincang mesra tentang suatu tema yang bisa menambah cinta kita pada Sang Ilahi Rabbi.
“Kawan, bagaimana kalau engkau dipanggil dengan menyebut namamu?” tanya Arini membuka obrolan senja tadi.
“Wah, senang dong. Serasa lebih dekat jalinan di antara kita. Jika menyapa dengan tambahan nama,” jawab Wina, sahabat Arini yang pintar bicara.
“Memanggil dengan tambahan nama membuat jalinan semakin mesra,” ujar Anita, sahabat yang rutin menyandang juara di kelasnya.
Memohon pertolongan kepada Allah dengan menyertakan Asma Allah yang indah. Serasa hubungan dekat dan ada jalinan mesra. Hendaklah jadi amalan yang sudah melekat di jiwa akan terucap tanpa ada beban yang melanda.
“Ya Allah, Engkau sebaik-baik penjaga. Mohon jagalah anak-anak hamba di manapun berada, ya Hafidz. Lebih terasa dekat ya?” tanya Arini sambil memberikan contoh doa yang menyertakan asmaul husna.
“Iya, betul. Jadi terasa lebih dekat jarak kita kepada Allah,” ujar Anita.
Allah pun juga senang jika nama-nama indahnya banyak disebut. “Tahukah sahabat, berapa jumlah Asma Allah? Sudahkah kalian menghafalnya?” ucap Arini sambil mencoba menghafal asma Allah yang disebut asmaul husna itu dalam benaknya.
“Aku hafal beberapa saja, yang sering disertakan dalam doa. Ya ghofur, ya ghofar, ya salam, ya muhaimin, ya syakur, ya dzal jalali wal ikrom,” jawab Hana yang pintar sambil menghitung dengan jarinya.
“InsyaAllah aku sudah hafal semuanya. Hanya saja belum terbiasa dibawa dalam doa.
Perlu latihan dan pembiasaan sehari-hari agar lebih berkesan dan terasa di dalam hati,” ucap Wigati yang cerdas dan suka bercanda itu.
“Alhamdulillah. Bagus sekali Gati. Kamu hebat sudah hafal asma Allah semuanya. Tinggal mengaplikasikannya. Satu hari satu nama yang diterapkan dalam doa. InsyaAllah lama-lama akan menancap dalam jiwa. MasyaAllah,” respon Arini agar Wigati mengaplikasikan dalam amalan nyata, bukan sekadar teori belaka.
“Ehm, apakah ada dalilnya di Al-Qur’an tentang asmaul husna?” tanya Hana yang berharap mendapat keberkahan dari dzikir asmaul husna yang rutin ia jalankan setiap ada kesempatan.
“Alhamdulillah, ada. Mari kita buka mushaf kita. Perhatikan Surat Al A’raf ayat 180 menyebutkan tentang asmaul husna yang harus disertakan dalam doa,” jawab Arini lagi.
QS. Al-A’raf Ayat 180
وَلِلّٰهِ الۡاَسۡمَآءُ الۡحُسۡنٰى فَادۡعُوۡهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِيۡنَ يُلۡحِدُوۡنَ فِىۡۤ اَسۡمَآٮِٕهٖ ؕ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُوۡا يَعۡمَلُوۡنَ
Wa lillaahil Asmaaa ‘ul Husnaa fad’uuhu bihaa wa zarul laziina yulhiduuna fiii Asmaaa’ih; sa yujzawna maa kaanuu ya’maluun.
“Dan Allah memiliki Asma’ul-Husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma’ul-Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”
Demikianlah, seseorang terjerumus ke dalam neraka karena mengabaikan tanda-tanda ke-Esaan Allah dan tidak mengingat-Nya. Maka pada ayat ini, Allah mengingatkan agar kita tidak melalaikan dan selalu memanggil-Nya dengan nama-nama-Nya yang terbaik.
Hanya Allah Yang memiliki Al-Asma Al-Husna, yakni nama-nama terbaik yang menunjukkan keagungan dan kemahasempurnaan-Nya, maka berdoalah dan bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya, yaitu Al-Asma Al-Husna itu.
Tinggalkanlah serta waspadalah terhadap orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dengan menyalahartikan nama-nama-Nya. Jangan dihiraukan orang-orang yang menyembah Allah dengan menyebut nama-nama yang tidak sesuai dengan sifat-sifat keagungan Allah atau dengan memakai Al-Asma Al-Husna, tetapi dengan maksud menodai nama Allah atau mempergunakan Al-Asma Al-Husna untuk nama-nama selain Allah.
Mereka kelak, di dunia atau di akhirat, akan mendapat balasan yang sesuai dengan kadar kedurhakaan mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.
Al-Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang paling baik, paling luas, dan paling dalam pengertiannya, sebagaimana sabda Rasulullah:
“Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu, barangsiapa menghafalnya masuklah dia ke surga.” (HR Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)
Jumlah sembilan puluh sembilan itu tidaklah berarti batas jumlah, sesungguhnya nama Allah itu tidaklah terbatas. Dalam Al-Qur’an, nama Allah lebih dari jumlah angka tersebut. Nama-nama itu merupakan sifat dari Zat Allah Yang Maha Esa, bukan Zat Tuhan yang dikira orang musyrikin.
MasyaAllah. Banyak sekali hikmah yang bisa kita rasakan dalam menyelami asma Allah nan mulia. Semoga kita senantiasa merasakan berkahnya dan selalu menyertakan dalam setiap doa-doa kita. Semoga bisa mempercepat terkabulkan doa. InsyaAllah.
Wallahu a’lam bishshawwab.
Surabaya, 9 April 2022