Mengenal Sosok Shahabiyah: Fatimah binti Asad ra., Wanita Penolong Rasulullah ﷺ

Seorang shahabiyah yang amat mulia, Allah Swt. memberikannya banyak sifat mulia dan keistimewaan yang luar biasa. Kiprahnya dalam proses perjuangan Islam terukir indah. Ia adalah pendidik Rasulullah ﷺ setelah Abdul Muthalib (kakek Rasul) meninggal dunia.

Ia adalah ibu dari seorang pejuang gagah nan cerdas, Khalifah keempat, Ali bin Abi Thalib ra. Ia merupakan nenek dari dua pemuda pemimpin para pemuda surga, Hasan ra. dan Husain ra. Ia masuk Islam bersama rombongan pertama yang hijrah ke Madinah.

Sepeninggal Abdul Muthalib, Rasulullah saw. diasuh pamannya, Abu Thalib. Di rumah itu, Rasulullah saw. mendapatkan wanita yang penuh kasih sayang. Fatimah binti Asad ra. merawat dan menjaga Rasul saw. dengan limpahan kasih sayang, bahkan melebihi anak kandungnya sendiri.

Pada tahun ke-10 kenabian, Rasulullah ﷺ mengalami amul huzn yang berarti tahun kesedihan. Tahun di mana istri Rasulullah ﷺ, yaitu Ummul Mukminin Khadijah ra. wafat. Kemudian disusul wafatnya paman tercinta, Abu Thalib. Dua orang yang selama ini melindungi Rasulullah saw. dari keganasan kaum kafir.

Di tahun itu, Fatimah ra. tampil menjadi sosok pengganti keduanya. Ia begitu mendukung dan membantu setiap perjuangan Rasulullah ﷺ dalam mendakwahkan Islam. Saat Rasulullah saw. mengizinkan kaum muslimin hijrah ke Madinah, Fatimah binti Asad ra. ikut dalam rombongan tersebut. Perjuangan dan pengorbanan Fatimah ra. membersamai keluarganya dalam membela agama Allah Swt. sungguh tidak ternilai.

Rasulullah ﷺ begitu menghormati sosok Fatimah ra., bibi sekaligus besannya. Rasulullah saw. masuk ke liang lahat Fatimah binti Asad ra. untuk menguburkannya dengan tangannya sendiri. Sungguh suatu kehormatan tersendiri bagi Fatimah binti Asad ra.

Anas bin Malik menuturkan, “Ketika Fatimah binti Asad ra. bin Hasyim wafat, Rasulullah saw. masuk ke tempat istirahatnya, lalu duduk di sebelah kepalanya dan berkata, ‘Semoga Allah Swt. merahmatimu wahai ibuku. Engkau adalah sosok seorang ibu setelah ibu kandungku. Engkau merasakan lapar untuk membuatku kenyang. Engkau berpakaian lusuh untuk mencarikanku pakaian yang layak. Engkau tahan dirimu dari sesuatu yang baik untuk memberiku makanan. Semua itu kau lakukan untuk mencari rida Allah Swt. dan kenikmatan di akhirat.’”

Ibnu Abbas ra. menuturkan, “Ketika Fatimah ra. ibunya Ali bin Abi Thalib wafat, Nabi saw. melepas gamisnya dan memakaikan kepadanya, beliau rebahan di dalam kuburannya. Ketika beliau menimbunnya dengan tanah, sebagian sahabat bertanya, ‘Ya Rasul, belum pernah engkau melakukan seperti ini.’ Beliau menjawab, ‘Gamisku kupakaikan kepadanya supaya dia memakai pakaian surga. Aku rebahan di dalam kubur di sisinya agar dia diringankan dari tekanan kubur. Selain Abu Thalib, tiada yang lebih baik perlakuannya terhadapku selain dia.’”

Begitu banyak kebaikan Fatimah ra., baik kepada Rasulullah ﷺ maupun putrinya. Rasulullah saw. tidak pernah melupakan jasa Fatimah ra. yang sudah seperti ibu keduanya yang kedua.

Selama hidupnya, Fatimah memang dikenal sebagai sosok penolong agama Allah Swt. Ia juga merupakan pendamping setia perjuangan Rasulullah ﷺ. Fatimah binti Asad ra. adalah sosok wanita teladan yang layak dicontoh bagi muslimah abad ini. Kasih sayangnya sebagai seorang ibu, bibi, dan mertua patut diteladani. Ia merupakan sosok wanita istikamah dalam keimanan, tidak kenal lelah memperjuangkan agama Allah.

Wallahu a’lam bishsawab.

Dibaca

 104 total views,  2 views today

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi