Berebut Sandal Guru

Oleh: Ustaz Budi Ashari, Lc.

Siapa yang tidak kenal Khalifah besar Harun Ar Rasyid. Harun sangat serius mendidik calon penggantinya kelak. Apalagi kekuasaannya terbesar dan terkuat di muka bumi saat itu.

Al Amin dan Al Makmun. Mereka belajar dari banyak ahli ilmu. Di antaranya belajar kepada alim besar bernama Al Kisai.

Suatu hari Al Amin dan Al Makmun baru selesai belajar. Al Kisai pun berdiri dan berniat meninggalkan majelis.

Al Amin dan Al Makmun segera berlari menuju sandal Al Kisai dan berebut siapa yang menyiapkan sandal gurunya.

Akhirnya mereka berdua sepakat bahwa Al Amin menyiapkan sebelah dan Al Makmun yang sebelah lagi.

Berita ini sampai ke Amirulmukmin Harun Ar Rasyid. Harun memanggil guru anak-anaknya Al Kisai. Harun Ar Rasyid bertanya: “Siapakah orang paling mulia?”
Al Kisai: “Aku tidak melihat ada yang lebih mulia dari Amirulmukminin.”

Harun: “Justru orang paling mulia adalah orang yang ketika hendak pergi dari majelisnya, dua putra mahkota muslimin berebut untuk menyiapkan sandalnya, sampai keduanya sepakat menyiapkan satu-satu.”

Mendengar itu Al Kisai menduga bahwa Khalifah marah dan segera meminta maaf. Tetapi, ternyata Harun Ar Rasyid malah berkata:
“Kalau kamu hentikan kebiasaan mereka berdua itu, aku akan memarahimu. Karena hal itulah yang mengangkat derajat keduanya.”

(Allahu Akbar, itu khalifah besar menyikapi kedua anaknya yang kelak keduanya jadi khalifah besar.

Kini, tahukah kita kiamat pendidikan itu?

Kita ini…
Khalifah bukan…
Amirulmukminin bukan…

Menempatkan guru anak-anak kita, selayaknya karyawan yang kita gaji.

Kalau ini dilanjutkan… kita bukan bagian dari kebangkitan dan kebesaran.

Maafkan kami, guru…)

Sumber: telegram sahabatulama

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi