Seri Transformasional Leadership:
Belajar dari Muhammad Al Fatih, Achieving the Impossible
Memang jika dihitung dengan jari, banyak terobosan yang dilakukan Al Fatih yang melampaui zamannya. Fenomenal. Dan karenanya sering disebut dan disimpulkan dengan pernyataan khas ‘Achieving the Impossible.’
Al Fatih memang benar-benar memberi teladan dalam dimensi kepemimpinan transformasional,
khususnya pada dimensi Inspirational Motivation (motivasi inspirasional). Al Fatih sebagai Pemimpin mampu mengartikulasikan pengharapan yang jelas terhadap prestasi bawahan/pengikut, mendemonstrasikan komitmennya terhadap seluruh tujuan organisasi dan mampu menggugah spirit tim melalui penumbuhan antusiasme dan optimisme. Pemimpin memotivasi, menginspirasi, menggerakkan bawahan/pengikut mencapai kemungkinan-kemungkinan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya dengan Mimpi Besar. Melakukan ACHIEVING THE IMPOSSIBLE! Yes!
Apa rahasia di balik kemampuan al Fatih bisa melakukannya? Mari kita lihat dari sosok yang lain yang melakukan hal yang juga terkategori terobosan, achieving the impossible. Ini penting dibahas agar kita yang hidup di era sekarang juga tidak ragu untuk melakukan sesuatu, jika kita juga memiliki syarat yang dimiliki Al Fatih dan contoh kali ini sebagai pembandingnya. Namanya adalah Sahabat ‘Ala Al-Hadhrami yang dikenal sebagai Pencetus Strategi Militer Pendaratan Pasukan dari Laut.
Saat itu, masa Khalifah Umar. Kaum muslim harus berperang dengan kaum kufar. Mereka melarikan diri menyeberangi lautan dengan kapal hingga Persia. Namun, mustahil mengejar mereka! Ada lautan yang harus ditempuh selama sehari semalam dengan naik kapal. Sementara pasukan muslim terdiri dari 6000 pasukan berkuda dan 2000 pasukan pejalan kaki. Artinya semuanya tanpa kapal! Tak ada pilihan, harus ada breakthru!
Di momen inilah, Al-Hadhrami punya usul yang tak masuk akal! โUntuk mempercepat pengejaran, kita mesti mendaratkan pasukan dari laut tanpa kapal, dengan tetap berkuda dan berjalan kaki!โ Sebuah terobosan gemilang. Sesuatu yang terbilang sulit dilakukan. Without the box! Impossible!
Bagaimana caranya? ‘Ala Al-Hadhrami tetap memerintahkan pasukannya mengejar mereka menembus lautan dengan tetap berkuda dan berjalan kaki. Beliau pun berkhutbah: “Allah Yang Maha Agung dan Perkasa telah membuat kalian menghadapi pasukan setan dan perang yang berat pada hari ini. Dia telah memperlihatkan tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kalian di daratan, agar kalian bisa mengambil pelajaran darinya untuk bisa menyeberangi laut ini. Bangkitlah untuk melawan musuh kalian, perlihatkan kepada mereka bahwa kalian bisa menyeberangi laut meski tanpa kapal, karena Allah juga telah mengumpulkan mereka di daratan tersebut.”
Pasukannya serempak menjawab: “Kami akan melakukannya, kami tidak akan takut. Demi Allah, kami telah berhasil menaklukkan padang sahara sebelum ini, maka kami pun yakin Allah pasti akan menolong kami untuk menaklukkan lautan itu.”
‘Ala Al-Hadhrami dan pasukannya terus melanjutkan perjalanan, sampai di tepi laut. ‘Ala Al-Hadhrami sesaat kemudian memanjatkan doa: “Wahai Zat Yang Maha Pengasih di antara yang pengasih, Yang Maha Mulia, Yang Maha Bijaksana, tempat berlindung, Yang Maha Hidup, Yang Menghidupkan yang mati, Yang Maha Hidup lagi Maha Menegakkan, tidak ada Tuhan selain Engkau, wahai Tuhan kami.” Bismillah, mereka pun melintasi laut itu dengan naik kuda, beserta binatang angkutan dan ada sebagian tetap berjalan kaki. Menyeberangi lautan tanpa dihinggapi keraguan sedikit pun.
Subhanallahu. Ajaib!
Miracle! Together Everyone Achieves Miracle! Mereka bisa melintasi laut itu dengan izin Allah seperti berjalan di atas pasir, dan airnya hanya setinggi tapak kaki kuda. Akhirnya, laut yang biasanya ditempuh selama sehari semalam dengan naik kapal, dapat ditempuh lebih cepat. Biidznillah wa binashrillah. Pasukan
muslimin pun sampai ke daratan dan dapat
menyusul mereka.
Gubernur Kisra, Ibnu Muka’bir mengetahui kejadian itu. Rasa gentar pun muncul. Ngeri, terbayang sosok pasukan yang luar biasa dahsyatnya. Sang gubernur pun langsung berucap pasrah, “Tidak, kami tidak mau berperang dengan mereka!” Perang pun dimenangkan kaum muslim. Bersama Panglima Utbah bin Ghazwan, mereka berhasil membebaskan seluruh pantai Persia. Selalu dan selalu karena idznullah dan nashrullah.
Selesai perang, mereka pulang kembali dengan menyeberangi laut seperti sebelumnya. Sebuah gagasan yang melampaui zamannya. Dan masih terbilang sulit dilakukan pada zaman sekarang di era teknologi militer modern saat ini. Strategi Militer Pendaratan Pasukan Dari Laut memang terbilang baru saat itu. Namun mendarat dengan cara tidak biasa seperti yang ditunjukkan pasukan ‘Ala Al-Hadhrami rasanya tidak bisa diulang. Pendekatan khusus yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu, orang-orang istimewa. Orang-orang berenergi besar tentu dengan mimpi besarnya. Energi besar dan mimpi besar yang dibangun karena ketundukan, ketaatan, dan kepatuhan kepada Tuhan semesta alam, Allah Swt.
Masyaallah, ketika Allah Swt. rida pada hamba-Nya yang tunduk, taat, dan patuh, maka tak ada yang tak mungkin. Pemimpinnya yakin sepenuhnya pada izin dan pertolongan Allah. Pasukannya pun sama yakinnya. Pemimpinnya melakukan apa yang dikatakannya, pasukannya pun melakukan hal yang sama. Pemimpin di depan memimpin dengan penuh keteladanan, pasukan mengikuti di belakang dengan penuh ketaatan. Team yang solid karena Allah! Together Everyone Achieves Miracle! Boom! Breakthru!
‘Ala Al-Hadhrami mampu melakukannya jauh sebelum Al Fatih. Al Fatih melakukannya jauh setelah ‘Ala Al-Hadhrami. Di antara keduanya, ada banyak kisah yang sama tentang achieving the impossible dalam bentuknya yang berbeda-beda dan melibatkan banyak pemimpin Islam dalam setiap generasinya. Kisah-kisah emas yang dibangun oleh peradaban Islam dalam bentangannya yang panjang selama 14 abad.
Masyaallah tabarakallah. Allahumma sholli ala Muhammad.
Kini, meski fisik dunia telah banyak berubah, namun hakikat tantangannya tetaplah sama. Dunia hari ini perlu para pemimpin penerobos, pemimpin pembebas agar dunia kembali penuh rahmat. Dunia perlu Al Fatih-Al Fatih baru. Anda siap?
Hikmah Bakal Aksi:
Tetaplah setia pada keyakinan.
Tetaplah taat pada syariat.
Tetaplah sumangat dalam ikhtiar.
Tetaplah husnudzon kepada Allah.
Pak Kar. 17.4.2023
Untuk Sehzade Ali