Pemuda Mukmin, Say No to Halloween

Oleh. Rery Kurniawati Danu Iswanto
(Praktisi Pendidikan)

Hai, Sobat Muslim, sudah tahu dong kalau tanggal 31 Oktober lalu adalah Hari Halloween. Sejumlah artis di Tanah Air juga ikut merayakannya, lho. Sebagaimana diberitakan liputan6.com (31/10/22), sejumlah artis populer seperti Lucinta Luna, Natasha Wilona, dan selegram Rachel Vennya, menggunakan kostum-kostum bertema seram dan unik untuk merayakan Halloween. Ada yang memakai kostum menyerupai Trinity dari film The Matrix, kostum seram dengan tema The Day of The Dead, sampai kostum seram dengan tema lokal seperti Badarawuhi, karakter film KKN di Desa Penari.

Kalau kamu, ikut merayakan juga nggak? BTW, bagi seorang muslim, sih, seharusnya tidak ikut merayakan Halloween, ya. Mungkin kamu jadi bertanya-tanya, yah, kenapa sih nggak boleh ikut-ikutan merayakan?

FYI, nih, kenapa kita nggak boleh merayakan Halloween. Jawabannya hanya satu, dan satu jawaban ini sudah cukup untuk membuat kamu-kamu yang masih merayakannya, langsung auto meninggalkan perayaan Halloween. Sebelum tahu jawabannya, cek dulu yuk, berbagai alasan kenapa anak-anak muda merayakan Halloween.

Setidaknya ada tiga alasan, yaitu seru-seruan bareng temen, sekadar iseng dan ikut meramaikan, hingga alasan membuat konten menarik untuk mendapatkan cuan. Apa iya, kalau sekadar seru-seruan dan iseng aja nggak boleh, sih? Apalagi bermanfaat, lho, karena bisa dapat cuan banyak dari konten tentang Halloween. Lagipula, kalau dapat cuan juga bisa dipakai untuk hal yang bermanfaat, seperti beli kebutuhan sekolah atau kuliah, bantu keuangan orang tua, dll. Bagus banget ‘kan?

Heehmm, terlihat bagus, ya, alasannya. FYI, lagi nih, Sob, seiseng apap un aktivitas kita, seru-seruan, dan bahkan mencari cuan untuk membantu orang tua, semua perbuatan itu akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Tuhan, Allah Swt. Meski kelihatannya bertujuan baik, kalau caranya salah tetap saja akan dinilai salah. Begitu Islam memandang suatu perbuatan.

Mungkin, banyak dari kamu akan berkilah lagi, jangan bawa-bawa Tuhan, deh, inikan bukan urusan ibadah. Nah, jika begitu cara berpikir seseorang, itu artinya racun sekularisme sudah merusak cara berpikir orang tersebut. Racun sekular ini, Sob, bikin orang yang sudah teracuni beranggapan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan agama adalah ranah privat seseorang yang nggak perlu ditunjukkan di depan umum. Bagi mereka, yang penting hatinya mengaku sebagai muslim. Aktivitas ibadah bagi mereka adalah sekadar salat, puasa, zakat, yang tempatnya hanya di masjid, di musala, atau di area privat lainnya. Sedangkan aktivitas lain di luar itu, tidak ada kaitannya dengan agama, aturan-aturan, dan larangan-larangan-Nya.

Padahal, semua aktivitas manusia, tanpa terkecuali, setiap waktu, tidak terlewat sedetik pun, semuanya ada dalam pengawasan Allah Swt. Bagi seorang muslim, sudah semestinya semua aktivitas yang dilakukan, sesuai dengan apa-apa yang diperintahkan-Nya dan meninggalkan apa-apa yang dilarang-Nya. Nah, kira-kira, seru-seruan dan iseng, bahkan mencari cuan lewat perayaan Halloween itu sesuai dengan perintah Allah atau tidak, ya?

Jawabnya sudah jelas, sih, tidak diperintahkan bahkan dilarang ya, Sob. Sebagaimana hadis Rasulullah saw., dari Umar ra., yang diriwayatkan berdasarkan HR. Ahmad:

“Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga mereka menyembah Allah Ta’ala semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa saja yang menyelisihi perkaraku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka.”

Perayaan Halloween ini berasal dari kepercayaan kaum Pagan. Perayaan untuk menghormati arwah dengan cara menyerupai penampilan-penampilan arwah sesuai kepercayaan mereka. Belakangan, dengan semakin luasnya perayaan Halloween, arwah-arwah yang ditampilkan akhirnya menyesuaikan dengan penampilan setan yang dianggap menyeramkan sesuai wilayah di mana dirayakannya Halloween tersebut. Nah, kamu yakin mau dimasukkan dalam golongan kaum Pagan dan setan-setan itu? Naudzubillahimindzalik.

Akan tetapi, bukankah banyak juga muslim yang merayakan Halloween? Bahkan, di Arab saja, yang notabene warga negaranya hampir semuanya muslim, juga ikut merayakan, kok. Yups, saat ini banyak kaum muslim yang ikut merayakan Halloween. Karena racun sekularisme
yang sudah menyebar dari negara Barat ke Timur, hingga ke bangsa-bangsa Arab. Sama halnya seperti alasan yang dikemukakan di awal, bagi mereka perayaan ini mungkin hanya sekadar iseng dan seru-seruan saja.

Lain halnya dengan seorang mukmin. Seorang yang mukmin berbeda dengan muslim. Orang nukmin percaya, meyakini bahwa Halloween adalah perbuatan yang dilarang Allah. Sehingga, dengan penuh keyakinan, dia akan meninggalkan perayaan itu, tanpa rasa keberatan atau keterpaksaan, tanpa banyak beralasan. Dia lakukan hal ini, semata-mata untuk mendapatkan rida Allah Swt..

Jadi, sudah tahu jawabannya ‘kan, Sob, kenapa seorang muslim tidak boleh merayakan Halloween? Cukup satu alasan, karena perbuatan itu dilarang oleh Allah Swt. No debat, kalau kamu mau termasuk orang yang mukmin, sudah seharusnya say no to Halloween.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi