Pelajari Islam, Nggak Akan Sulit Lupain “Mantan”

Oleh. Ismawati

Sobat, di zaman sekarang, muda-mudi yang nggak punya pacar dianggap kuno bin ketinggalan zaman. Kalo punya gandengan, dianggap makhluk paling beruntung karena sudah pasti tidak kesepian. Ada temen yang ngingetin makan, ngajak jalan, dan tukang jemput sana-sini. Tiap bangun tidur, buka hape pasti berbunga-bunga baca chat do’i ngucapin selamat pagi.

Saking bucinnya, kedua pasangan sejoli ini melakukan sleep call alias telepon atau video call sampe ketiduran. Bangun-bangun durasi panggilan sudah berjam-jam. Katanya, sih, untuk menunjukkan kesetiaan pada pasangan. Cielah! Segitunya amat. Iya, deh, kalo udah cinta berat, dunia serasa milik berdua, yang laen, ngontrak!

Tapi, Sobat, nggak semua hubungan berjalan mulus-mulus aja. Ada kalanya ribut urusan kecil, bahkan urusan yang besar. Kalo udah begini, cuma kata putus yang terucap untuk mengakhiri hubungan. Meskipun, tidak sedikit pula yang tidak rela dan masih terbayang-bayang mantan.

Mulai deh, jadi overthinking, tembok jadi saksi bisu menumpahkan air mata. Tisu wajah mulai berserakan dalam bilik-bilik kamar. Lagu galau, senantiasa penjadi obat ‘penenang’ rasa sedih. Jangan sampai terlalu larut sampai depresi, hingga bunuh diri.

Ingatan tentang mantan emang sulit dilupakan, begitulah katanya cinta. Jika kadung cinta timbulnya sulit dilupakan. Istilah kerennya itu bucin alias budak cinta.

Ironi Bucin Sejati

Munculnya milenial bucin alias budak cinta perlu menjadi perhatian. Saat ini, remaja kita terjebak rasa cinta yang kebablasan. Kalo lagi bucin-bucinnya, siapa pun bakal gelap mata. Kepikiran siang-malem, bergetar hati di kala menyebut nama do’i, bahkan rela mati bunuh diri demi cinta yang katanya sejati.

Sungguh, betapa terkikis iman generasi muda saat ini. Mudah rapuh dalam perkara dunia yang melenakan. Mudah terombang-ambing dalam ombak pergaulan bebas. Seperti itulah sejatinya arus sekularisme (memisahkan agama dari kehidupan) yang mengalir pada jiwa-jiwa pemuda. Banyak pemuda yang tak paham agama, hingga membuat mereka buta memahami cinta.

Sayang, dalam sekularisme pemuda yang beragama kerap dicap ‘sok suci’ atau menganut aliran Radikal. Begitu sempit ruang bagi pemuda mempelajari agama. Padahal, rugi, Sobat, jika kita mengaku beriman tapi tak memahami agama Allah Swt.

Rumus Jitu

Oleh karena itu, Sobat, jangan mau jauh dari agama. Lha wong, nyebrang jembatan aja ada pegangannya. Begitupun kehidupan yang layaknya sebuah perjalanan, ia pasti butuh pegangan. Pegangan dalam hidup, pesen Rasulullah saw. teladan kita hanya ada dua, yakni Al-Qur’an dan Sunnahnya.

Lalu gimana Islam memberi solusi kepada si bucin?

Setidaknya, ada lima tips dari penulis agar mudah menghindari diri dari kebucinan sejati. Melepaskan belenggu laki-laki yang bukan mahram kita, juga menetralkan pikiran dan hati dari hal-hal yang diharamkan oleh Sang Pencipta. Lima tips tersebut dirangkai dalam singkatan KAMUS. Apa aja? Cekidot!?

Pertama, Kenali Penciptamu. Ya, betul. Kenali siapa yang menciptakanmu, supaya hidup kita terarah. Pencipta kita adalah Allah Swt. Sang pemilik alam semesta beserta isinya.

Allah Swt. berfirman, “Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk rupa, Yang Mempunyai Asmaaul Husna. Bertasbih kepada-Nya apa yang di langit dan bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Hasyr: 24)

Begitu sempurnanya kuasa Allah menciptakan manusia lengkap beserta alam semesta dan isinya. Sudah selayaknya, Sob, kita sebagai manusia kudu bin wajib taat terhadap aturan-Nya. Kalau melanggar, bisa berabe urusannye. Manusia bisa celaka dan penuh dosa.

Dalam interaksi lawan jenis misalnya, sudah memberikan aturan bagi manusia. Bagi perempuan misalnya, diwajibkan menutup aurat sempurna. Memakai kerudung (QS. An-Nur : 31) dan jilbab (gamis) dalam QS. Al-Ahzab:59. Bagi laki-laki, diperintahkan untuk menundukkan pandangan (QS. An-Nur: 30-31).

Interaksi bersama do’i tidak dibenarkan dalam hal-hal bersifat pribadi. Ini meminimalisir terjadi interaksi disertai syahwat yang memantik nafsu pacaran. Jadi, kalo nanya ‘udah makan atau belum?’ atau bangunin tahajud bareng nggak boleh jika belum ada ikatan halal. Melalui penjagaan ini, kaum wanita terjaga iffah (kehormatannya). Tidak mudah menebar rasa melalui pacaran. Pun demikian halnya, Islam melarang muda-mudi berkhalwat (berdua-duaan) karena yang ketiga pasti setan.

Kedua, alihkan ke hal-hal yang bermanfaat. Sobat, alangkah ruginya jika hidup hanya buat ngebucin. Do’i yang kita pikirin siang-malem, makan tak habis tidur tak tenang, belum tentu jadi jodoh kita. Membuang usaha, tenaga, dan pikiran kita.

Alihkan dengan kegiatan yang bermanfaat seperti mengkaji Islam. Kita punya circle wanita-wanita salihah. Ketika berkumpul dengan mereka hati menjadi tenang, dan saat bersama mereka tidak terbesit memikirkan lawan jenis.

Ketiga, menikah. Solusi buat kamu yang sudah siap merajut kisah indah dalam ikatan halal. Jika kamu sudah siap maka menikahlah.

Rasulullah Saw. bersabda, “Wahai pemuda, siapa 7yang mampu menikah, maka menikahlah, karena sungguh hal tersebut lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan, dan barangsiapa yang tidak mampu (menikah), maka hendaklah ia berpuasa, karena (puasa menjadi) pengendali baginya.” (HR. Bukhori, No. 5066)

Keempat, usaha. Berusaha menahan hawa nafsu cinta yang belum halal dengan berpuasa, meningkatkan taqarub (mendekatkan diri) kepada Allah Swt. Ingatlah, Sobat, semua yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban. Terlebih bagi kita pemuda, Sob.

Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan bergeser kaki manusia di hari kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal: tentang umurnya dalam apa ia gunakan, tentang masa mudanya dalam apa ia habiskan, tentang hartanya darimana ia peroleh dan dalam apa ia belanjakan, dan tentang apa yang ia amalkan dari yang ia ketahui (ilmu).”

Terakhir, serahkan semua urusan kepada Allah Swt. Hanya Allah Swt. pemilik hidup kita, penentu segala jenis takdir bagi kita. Pun halnya perkara jodoh, sekuat apa pun menggenggam jika dia bukan milik kita akhirnya akan lepas juga.

Berserah diri kepada Allah Swt. nggak bikin kecewa dan sedih hati. Allah Swt. berfirman, “…Barangsiapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 112)

Dengan demikian, Sob, kelima tips ini bisa kamu terapkan biar bisa fix lupakan mantan. Mengkaji Islam tak sesyulit lupakan mantan. Membayangkannya bikin dosa, melanjutkan hubungan dengannya dalam ikatan pacar berujung celaka.

Wallahu a’lam bishowab.

Dibaca

 60 total views,  2 views today

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi