No More Bullying and Be Aware of Sosmed


Oleh. Afiyah Rasyad
(Aktivis Peduli Ummat)

Guys, siapa sih yang tak berinteraksi dengan sosmed sekarang? Kalau pun ada, paling bisa dihitung jari, ‘tul ‘kan. Bukannya sotoy, judge, atau apalah, kebanyakan mulenial saat berinteraksi di dumay binti dunia maya itu just having fun and serba ikut-ikutan. Banyak pakai banget, lho, remaja zaman now yang berhaha hihi saat ngebully atau nonton orang yang dibully di sosmed.

More than it, nih, muncul artis sosmed yang berjuluk tiktokers, selebgram, ataupun youtuber komedi penuh adegan bully yang menjadikan sosmed sebagai ajang ngebully. Duh, parah abis. Gak dimungkiri, perkembangan pesat media sosial di era digital saat ini memang telah berubah jadi ladang bisnis, Guys. Saat ini, banyak banget pesohor baru yang populer melalui media sosial seperti Tiktok, Instagram, dan Youtube.

Tiktokers, selebgram, dan youtuber menikmati banget job mereka. Dengan semangat sejuta watt, mereka membuat aneka konten dengan berbagai tujuan. Memang sih, ada yang mengedukasi, tetapi banyak bingit, lho, mereka sekadar ingin meningkatkan jumlah viewers-nya dengan membuat sensasi yang mudah viral, apalagi kalau bukan dengan ngelaba, ngeprank, hingga ngebully.

So what? Guys, gaya hidup Barat yang merebak dan menyandera kawula muda saat bersosmed, akan menjadikan mereka menanggalkan empati saat bikin konten. Moreover, mereka akan memandang platform sosmed yang ada sebagai lahan bisnis tanpa memandang halal haram, Guys. Ngeri bingit, kan? Bullying tipis-tipis ini dianggap lumrah dan dijadikan salah satu konten menarik.

Bukan hanya di layar kaca, di gawai tiap pemuda saat ini juga akan banyak sekali tontonan ngelaba sambil ngebully. Semisal, “Eh, Man! Itu gigi atau pegangan pacul?”, “Wih, muka lo kayak cucur, kagak rata gitu, ancur!”, “Idih, gitu aja belagu.” Banyak banget kalimat bully yang dianggap lumrah. Belum lagi bully fisik. Meski jarang, bully fisik kerap terjadi dalam tontonan sosmed. Misal seorang selebgram yang sengaja banget menyegal temannya dan mendapat jutaan like serta jutaan komen dengan emoticon ketawa terbahak-bahak.

Dunia sosmed kayaknya memang sudah jadi sebuah tempat untuk pelarian. Para artis sosmed itu sengaja membangun eksistensi diri di dumay dan berharap adanya sebuah pengakuan publik. Sayangnya, nih, Guys, para artis sosmed itu mencari jati diri tanpa ada klausul yang tepat dari para guru. Kapitalisme alias gaya hidup Barat telah berhasil menyeret para pemuda dalam dunia hura-hura dengan menertawakan kesengsaraan dan penderitaan orang lain.

Kebahagiaan semu ala Western telah sempurna menjangkiti generasi. Mereka aktif di sosmed demi sebuah eksistensi, kekayaan, popularitas, dan sanjungan. Kalau hanya mengejar sanjungan, pujian, keuntungan materi, dan ketawa gratis tanpa mikirin salah dan benar dari kacamata syariat Islam, rugi bingit, Guys. Asli, rugi. Apalagi jika sudah melenyapkan peran Allah dalam segala aspek kehidupan, sudah barang pasti, nih, Guys, kelak akan kebingungan saat dimintai pertanggungjawaban di keabadian.

Pujian dan sanjungan yang diraih dari komentar netizen ataupun followers bisa berubah menjadi sebuah senjata makan tuan. Segala sanjung puji dan puja itu bisa banget membuat hati riya, ujub, bahkan sombong. Naudzubillah. So, be aware of sosmed, Guys! Apalagi hanya karena mengejar viral dan followers, sampai dibela-belain melakukan hal yang melanggar syariat. Bully dalam Islam itu haram, lho, Guys!

Allah benar-benar ngelarang kaum muslim untuk mengolok-olok saudaranya. Sebab, orang yang mengolok-olok atau ngehina bin ngebully belum tentu lebih baik yang dari orang yang dibully. Lagian, sama Allah, orang yang suka menghina itu disamakan alias disetarakan dengan orang yang memakan bangkai saudaranya sendiri. Duh, astaghfirullah, ngeri ‘kan, Guys. Naudzubillah.

So, kita kudu hati-hati saat berinteraksi di sosmed. Jangan sampai ngebully, ngeprank, ataupun kegiatan unfaedah lain yang bertentangan dengan syarak, Guys. Berat sungguh berat.

Jangan pernah merasa jemawa, Guys, saat mendapat pujian. Jangan merasa biasa saja atau bahkan ni care saat dapat nasihat dari netizen. Wajib banget dicatat, sosmed alias social media itu sama dengan dunia nyata, tidak bebas dari pengawasan Allah, termasuk kita-kita yang demen banget like, komen, dan share seenaknya di video yang berisi bully dan sejenisnya. Pengawasan Allah juga tak kan bebas bagi para artis sosmed yang suka banget bikin konten negatif, malah bisa jadi dosa jariah, lho, jika banyak pengikutnya ngelakuin hal negatif itu. Naudzubillah.

Perlu banget diingat, Guys, dumay dan duta (dunia nyata) itu sama-sama tak lepas dari pengawasan Allah. Ada malaikat pencatat amal baik dan buruk yang tak pernah cuti barang sedetik pun. So, apa pun yang akan kita lakukan, wajib sesuai dengan syariat Allah. Terikat pada hukum syarak, di mana pun dan kapan pun adalah konsekuensi keimanan kita, lho, Guys. Sebab, di hari penghisaban kelak, mulut kita terkunci rapat. Namun, anggota tubuh lainnya, termasuk jempol yang suka like, share, dan komen ke mana suka akan jawab, termasuk anggota badan pembuat konten bully dan sejenisnya. So, no more bullying and be aware of sosmed.

Wallahu a’lam.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi