Oleh. Isma Kim
Sob, kalian pasti setuju kalo bumi ini milik Allah Swt. Terbukti jika tidak ada satu pun manusia yang mampu menciptakan dunia dan seisinya ini. Manusia itu sifatnya lemah plus terbatas. Ngeliat apa yang ada di balik tembok aja gak bisa, apalagi ngeliat kehidupan manusia.
Allah Swt. udah sempurna dalam menciptakan manusia. Gak dibiarin sendiri manusia nentuin kehidupannya. Allah Swt. ciptakan lengkap dengan buku petunjuknya, yakni Al-Qur’an dan As-Sunnah. Tinggal manusia yang ngejalanin sesuai aturan. Kalo mau selamat, ya, taat. Simpel!
Namun, sayang seribu kali sayang, banyak manusia terlena, menjalani kehidupan tanpa pedoman. Sementara yang berpedoman, ia yang taat syariat secara keseluruhan distigma negatif yakni radikal dan terorisme. Stigma ini disematkan kepada orang-orang yang mendakwahkan Islam secara kaffah, yakni menegakkan Khilafah.
Padahal, Sob, Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam. Singkatnya nih, semua aturan dalam kehidupan, baik berbangsa maupun bernegara pake sistem Islam. Bukan kayak sekarang, hukum buatan manusia yang sudah jelas banyak cacat dan kurangnya. Sistem ini pernah dicontohkan oleh Nabi kita Rasulullah saw., dilanjutkan para sahabat hingga daulah terakhir yakni di Turki Utsmani. Selama lebih kurang tiga belas abad memimpin, sistem Khilafah telah mampu memberi kesejahteraan untuk manusia. Keren, gak tuh?! Hukum Islam emang gak ada cacatnya. Sebab, turun langsung dari Allah Swt. sebagai pemilik alam semesta ini, Sob.
Faktanya, saat ini pengemban dakwah Islam yang kaffah kerap distigma teroris. Seperti kejadian yang baru-baru ini terjadi, ada perempuan yang membawa pistol menodong Paspamres di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/22). Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dengan sigap bin tanggap mendalami dugaan jaringan terorisme dalam kasus ini. Dalam penelusuran sementara diketahu pelaku memiliki pemahaman radikal serta pendukung ormas radikal (Republika.co.id, 26/10/22).
Selama ini ormas yang mendakwahkan Islam kaffah dengan menegakkan ajaran Islam sempurna dianggap memecahbelah NKRI, mengancam kesatuan umat dan negara. Negara seolah lupa kalo ada kelompok yang jelas mengancam. Gak main-main, Sob, kelompok ini kerap melakukan kekerasan bahkan mengancam keselamatan nyawa.
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah kelompok yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Selama ini berita-berita kekerasan OPM beredar di sosmed. Menurut laporan riset Gugus Tugas Papua Universitas Gadjah Mada (UGM), selama periode 2010 sampai Maret 2022. Setidaknya ada 348 kasus kekerasan yang terjadi di Provinsi Papua dan Papua Barat. Dari semua kasus tersebut ada 464 korban jiwa, dimana sebagian besar atau 320 korban (69%) berstatus masyarakat sipil. Tim Gugus Tugas Papua UGM dalam laporannya menulis jumlah riil korban jiwa diprediksi jauh lebih besar daripada data yang tercatat (databoks.katadata.co.id, 16/6/2022).
Wadududuh! Ngeri banget, ya, Sob. Manusia tak bersalah bisa kehilangan nyawa karena ulah mereka. Tapi tak ada stigma terorisme pada mereka, melainkan disebut KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Padahal jelas banget keberadaan mereka mengancam negara dan penduduknya. Ini yang harusnya ditindak tegas oleh negara. Jika dibiarkan, entah akan berapa banyak lagi korban-korban yang tak berdosa.
Islam itu agama yang damai dan tidak mengajarkan umatnya berbuat kekerasan. Mengucap ‘ah’ pada orang tua aja dilarang, apalagi sampe membunuh atau meneror. Jelas, terorisme perbuatan yang dilarang dalam Islam. Cara berdakwah pun diajarkan dalam agama mulia ini, yakni melalui cara selembut mungkin, tanpa paksaan agar lapang dadanya menerima ajaran Allah ini.
Ada pepatah yang berbunyi, ‘tak kenal maka tak sayang’. Maka, jika belum kenal dengan Islam bertaaruf (kenalan) lebih dalam agar bisa tumbuh rasa sayang. Melabeli pengemban dakwah Islam kaffah dengan radikal karena mendakwahkan Khilafah sebagai bagian dari ajaran Islam adalah keliru. Sebab, apa yang disampaikan sumbernya jelas yakni berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw.
Maka, pengemban dakwah Islam yang bertujuan menegakkan ajaran Islam secara sempurna sangatlah mulia. Karena sama saja membumikan hukum Allah sebagai satu-satunya Zat yang Mahasempurna. Keberkahan justru akan hadir bagi umat manusia, jika cahaya Islam menyinari alam semesta. Stop islamofobia dengan mengaitkan Islam dengan stigma negatif.
Allah Swt. berfirman, “Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 96)
Yuk, tunggu apalagi! segera ambil bagian dalam proyek berbuah surga ini, Sob. Jadi, bagian dari perjuangan penegakkan Islam dalam kehidupan. Jadikan hari-harimu makin berkah dan bermanfaat karena senantiasa melakukan aktivitas kebaikan, yakni berdakwah. Dakwah bukan tugas Ustaz di mimbar masjid, tapi tugas kita semua sebagai insan yang beriman dan bertakwa. Allahuakbar!
Wallahu a’lam bishowab.