Kebutuhan Memahami Anak Usia Dini

Oleh. Ustadzah Yanti Tanjung

Akibat ayah bunda tidak memahami karakteristik anak usia dini (0-6 th) seringkali hati merasa kesal dan lelah, berdampak pada tidak tepatnya dalam menangani perilaku anak. Di sinilah, betapa pentingnya memahami anak cahaya mata.
Salah memperlakukan anak usia dini juga bisa berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikis, sosial, dan moral anak tersebut.

Beberapa alasan penting kenapa kita membutuhkan pemahaman terhadap karakteristik anak di usia ini:

1. Usia dini adalah fase peletakan dasar-dasar pembentukan kepribadain Islam anak yang dibangun untuk sepanjang hidupnya.

2. Pengalaman awal anak di usia ini cenderung bertahan dan mempengaruhi perilaku anak di tahapan usia selanjutnya dan akan berkembang menjadi kebiasaan. Maka perlu dirancang pengalaman-pengalaman belajar yang menguatkan fondasi akidah dan syariah.

3. Pertumbuhan dan perkembangan fisik, motorik, berpikir, dan naluri anak menjalani kecepatan yang luar biasa dibanding usia berikutnya. Usia 0-4 tahun anak sudah menyerap 50 % kecerdasan intelektualitas dan usia 8 tahun anak menyerap 80 %.

Karenanya, ada beberapa karakteristik umum yang dimiliki anak usia dini, di mana ayah dan bunda juga harus memiliki pemahaman tetang mereka, di antaranya:

1. Anak itu unik, memiliki khas masing-masing karena perbedaan bawaan lahir, suasana lingkungan, pola asuh dan proses pembelajaran sekitar anak. Maka, kajian terhadap anak itu lebih kepada kajian potensi hidup dibandingkan kajian ilmiah.

2. Masanya baqo tinggi yaitu naluri mempertahankan dirinya sangat menonjol, sifat keakuannya membuat dia hanya memahami satu sudut pandang yaitu kepentingan diri sendiri.

3. Aktif dan energik, seakan tenaga ananda tidak habis-habisnya untuk melatih tulang-tulang dan ototnya agar tumbuh dengan baik dan kuat. Ananda energinya habis pas ketika tidur.

4. Rasa ingin tahu yang sangat tinggi, terutama pada hal-hal yang baru dia indra dan setiap kejadian sekitar yang dilihatnya akan banyak tanya-tanya.

5. Eksploratif dan berjiwa petualang yang senantiasa harus difasilitasi, diarahkan dan dikendalikan.

6. Spontanitas, ceplas ceplos dalam mengekspresikan kebutuhan naluri dan pemikirannya.

7. Selalu senang dan riang gembira. Kaya ide dan imajinatif dan tidak mengenal konsep dimarahi.

8. Mudah frustasi bila keinginannya tidak terpenuhi dan merasa kecewa dengan meluapkan dengan menangis atau marah-marah.

9. Daya perhatian yang pendek,belum bisa diam duduk lama-lama selalu bergerak terus dan belum fokus.

10. Semangat belajar yang tinggi yang membuat bunda kewalahan tenaga dan waktu untuk selalu siap meladeni.

11. Krang pertimbangan apakah yang dia lakukan berbahaya bagi dirinya dan orang lain ataukah tidak selalu ingin mencoba-coba.

12. Selalu menunjukkan minat terhadap teman sebaya, khususnya di usia 4-6 tahun.

Dengan memahami anak seperti ini, semoga ayah bunda mendapatkan pola dalam mengasuh dan mendidik ananda. Harapan lebih dari itu, semoga bisa memperindah kesabaran saat menghadapi polah tingkah ananda yang dinilai orang dewasa sebagai sikap yang tidak sopan dan negatif. Padahal saat inilah, stimulasi dan konsep diri positif itu diberikan sebaik mungkin.

Wallaahu a’lam bishshowab.
__
Sumber: WAG Dunia Parenting

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi