Study Islam

Tegar Menghadapi Makar Di Jalan Dakwah

Dakwah, jalan terang-benderang. Sinarnya tak kan pernah padam. Dilalui oleh mereka yang bertekad baja. Meskipun kesulitan demi kesulitan dilalui bagaikan menggenggam bara. Bukankah kaum Muslim mendapati teladan terbaik para pengemban dakwah, Al-Mushthafa Rasulullah saw.? يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ Kelak akan datang suatu masa

Jejak Khilafah Di Sulawesi: Menyibak Jalinan Politik & Spiritual yang Dilupakan (8)

Setelah Sultan Manshur Syah Perak, yang berkuasa berikutnya adalah Sultan Makota Buyung selama dua tahun (1586-1589). Barulah setelah itu Sultan ‘Ala’uddin Sayyid al-Mukammil naik takhta (1589-1604). Tidak jauh berbeda dengan Sultan Manshur Syah Perak, Sultan ‘Ala’uddin Sayyid al-Mukammil juga banyak terpengaruh dengan Khilafah ‘Utsmaniyah. Gallop menemukan bahwa cap resmi Sultan

MENGENAL HADHARAH DAN MADANIYAH

Oleh: Zakariya al-Bantany Hadharah Hadharah (peradaban) adalah sekumpulan mafahim (ide-ide atau pemikiran dan persepsi-persepsi yang dianut) yang memiliki fakta dalam kehidupan. Ringkasnya, hadharah adalah pemahaman atau persepsi atau konsepsi tentang kehidupan, baik pemahaman itu dihubungkan dengan agama atau akidah ataupun dengan ideologi tertentu. Contoh hadharah, seperti: konsepsi theologi (ketuhanan), cara

Jejak Khilafah Di Sulawesi: Menyibak Jalinan Politik & Spiritual yang Dilupakan (7)

Menurut sumber arsip Aceh yang tersimpan di Istanbul, permintaan Sultan ‘Alauddin Riayat Syah al-Qahhar dikabulkan Sultan Salim II, selaku Khalifah ‘Utsmaniyah pengganti Sulaiman al-Qanuni, dengan mengirim Koca Sinan Pasa, gubernur ‘Utsmaniyah di Mesir, ke bandar Aceh. Koca Sinan Pasa kemudian “mengakui sultan di setiap negeri (di Pulau Sumatera) atas kesultanannya

Ekonomi dan Bisnis

Politik dan Hukum