Wacana Vaksin Mandiri di Tengah Pandemi

Program vaksinasi yang digalakkan pemerintah demi memutus rantai sebaran covid-19 tengah digalakkan. Seluruh rakyat diimbau untuk vaksin dua kali. Bahkan, pemerintah memberikan pressure bagi yang tidak vaksin, mereka tidak bisa melakukan perjalanan dengan moda transportasi angkutan umum, kereta ataupun pesawat.

Pandemi yang hinggi kini belum bisa diprediksi kapan berakhirnya, malah di akhir tahun ini varian baru, yakni omicron sudah bertandang ke negeri ini. Bukan tak mungkin pandemi covid-19 akan bertambah usianya. Vaksinasi tentu tetap akan digalakkan oleh pemerintah.

Baru-baru ini, justru tersiar kabar wacana vaksin mandiri di tengah pandemi. Vaksi berbayar ini tentu disambut baik oleh perusahaan farmasi. PT Biofarma (Persero) riang gembira sekaligus berhati-hati menyambut kabar rencana vaksinasi dosis covid-19 secara mandiri atau berbayar pada 2022. Induk holding badan usaha milik negara itu berharap kebijakan pemerintah memberi peluang swasta untuk menggelar vaksin booster tahun depan bisa jadi jalan keluar bagi jutaan stok vaksin Sinopharm milik mereka (25/12).

Wacana ini jika terealisasi di tahun depan, sungguh akan menjadi bisnis menguntungkan bagi perusahaan farmasi, milik negara ataupun swasta. Gelaran bisnis vaksin akan sama riuhnya seperti tes swab antigen dan PCR. Semua perusahaan berlomba-lomba meraup keuntungan. Watak kapitalisme dalam dunia usaha, yakni mencari keuntungan finansial akan menjadi prioritas utama. Sementara rakyat sepenuhnya menjadi konsumen bagi usaha mereka.

Padahal, kesehatan bagi rakyat adalah kebutuhan asasi yang harus dipenuhi oleh negara. Kesehatan dan keselamatan jiwa rakyat seharusnya menjadi prioritas utama negara agar terlindung dari pandemi. Negara seharusnya mengambil kebijakan revolusioner dalam memutus rantai wabah dengan lockdown wilayah total, bukan sekadar protokol kesehatan dan vaksinasi. Tapi, negara menutup akses keluar masuknya mobilitas rakyat. Proses pengobatan dan pemulihan sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara. Demikianlah Khilafah Islam dalam menjaga jiwa dan fisik rakyat.

 

Afiyah Rasyad
(Aktivis Peduli Ummat)

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi