Tragedi Halloween dan Terkikisnya Akidah Umat Islam

Oleh. Hanny Purwanti

Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, terjadi pada Sabtu malam waktu setempat. Sejauh ini, insiden tersebut menelan ratusan korban termasuk di antaranya meninggal dan luka-luka. Dilaporkan pula ratusan orang hilang

Dilansir Reuters, Minggu (30/10), insiden tersebut terjadi ketika kerumunan besar yang merayakan Halloween di Itaewon melonjak pada Sabtu malam, kata pejabat darurat. Acara Itaewon Halloween 2022 merupakan pertama dalam tiga tahun setelah negara itu mencabut pembatasan covid-19.

Beberapa saksi menggambarkan kerumunan di Itaewon menjadi semakin sulit diatur ketika menjelang larut malam. Insiden itu terjadi sekitar pukul 22.20 (1320 GMT). Ratusan orang berdesakan di gang sempit dan tidak bergerak hingga petugas darurat dan polisi turun (detik.com, 30/10/2022).

Tragedi perayaan Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, menelan ratusan korban jiwa hingga luka-luka. Jumlah korban tewas pun terus bertambah. Menurut data terkini, jumlah korban meninggal di tragedi Itaewon sebanyak 151 orang. Sebagian besar korban meninggal adalah remaja. Seperti dilansir CNN, Minggu (30/10) mereka meninggal ketika para pengunjung membludak di gang sempit di distrik Itaewon itu.

Pihak berwenang masih menyelidiki apa yang menyebabkan insiden itu terjadi. Kepala Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan-gu, Choi Seong-bum mengatakan insiden ini diduga akibat banyak yang terinjak-injak. Setidaknya 82 orang korban terluka.

Ratusan Orang Hilang di Tragedi Halloween Itaewon

Selain korban tewas dan luka-luka, dilaporkan ratusan orang hilang dalam tragedi Itaewon. Sejauh ini pihak berwenang menerima 355 laporan orang hilang. Dilansir Koreaboo, Minggu (30/10), acara Halloween di Itaewon dihadiri sekitar 100.000 orang. Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Kota Seoul mengumumkan bahwa pusat layanan masyarakat Hannam-dong telah menerima 44 laporan langsung dan 311 panggilan dengan total 355 laporan orang hilang saat ini.

Perayaan Halloween merupakan festival khusus yang awalnya dirayakan oleh orang-orang Kelt (sebutan penduduk Eropa Tengah yang menjaga tradisi tertentu pada masa Yunani Kuno) di akhir tahun panen, yang kemudian mereka sebut sebagai Tahun Baru Kelt. Sebagaimana yang dilansir oleh Vista Education, bedasarkan kepercayaan penduduk Kelt, pada 31 Oktober pembatas antara dunia roh dan manusia disingkapkan, sehingga tidak terdapat batasan sehelai rambut pun antar kedua dunia tersebut. Karena batasan itu tersingkap, maka roh-roh jahat konon berkeliaran mengganggu manusia.

Salah satu cara agar selamat dari gangguan para roh, manusia harus mengikuti karakter roh-roh tersebut, seperti mengenakan pakaian yang menyeramkan ditambah dengan sedikit dandanan yang menyeramkan. Dengan cara inilah, Halloween dipercaya dapat berdamai dengan manusia.

Sungguh sangat miris, melihat mereka meregang nyawa dalam keadaan sedang dalam bermaksiat kepada Allah, ikhtilat, miras, pergaulan bebas, bahkan syirik ada dalam moment tersebut, seolah nyawa mereka tak berharga. Banyak nyawa yang hilang dalam semalam bukan untuk berjihad membela agama Allah tapi hilangnya nyawa mereka hanya untuk sebuah penghiburan dunia belaka. Bukankah seharusnya kita sebahagai hamba Allah kehilangan nyawa untuk mendapat surga yaitu dengan berjihad dan membela agama Allah, serta taat kepada-Nya. Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 95:

لَّا يَسْتَوِى ٱلْقَٰعِدُونَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ غَيْرُ أُو۟لِى ٱلضَّرَرِ وَٱلْمُجَٰهِدُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ ۚ فَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلْمُجَٰهِدِينَ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ عَلَى ٱلْقَٰعِدِينَ دَرَجَةً ۚ وَكُلًّا وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَفَضَّلَ ٱللَّهُ ٱلْمُجَٰهِدِينَ عَلَى ٱلْقَٰعِدِينَ أَجْرًا عَظِيمًا

“Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar.”

Perayaan Halloween ini seolah sudah menjadi tradisi setiap tgl 31 Oktober. Mereka merayakan hallowen bahkan negeri yang notabennya mayoritas islam pun ikut merayakannya seperti yang dilansir kumparan.com, perayaan Halloween dirayakan di berbagai negara di dunia, salah satunya di Arab Saudi. Perayaan digelar di Boulevard, Riyadh, pada Jumat (28/10). Acara ini berlangsung selama dua hari, 27 hingga 28 Oktober 2022. Warga Saudi terlihat antusias mengikuti pesta kostum yang bertajuk Scary Weekend tersebut. Pengunjung juga tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berfoto dengan peserta yang mengenakan kostum menyeramkan.

Disambut antusias oleh setiap umat di seluruh dunia, padahal sudah jelas bahwa perayaan Halloween ini bukan budaya orang islam melainkan budaya orang Yunani yang penuh dengan ritual kesyirikan di dalamnya yaitu dengan menyekutukan Allah. Seperti firman Allah dalam surah An-Nisa ayat 46:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”

Dalam hadist disebutkan:

عَنِ اِبْنِ عُمَرَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم: مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ: فَهُوَ مِنْهُمْ

“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.”

Sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita taat kepada Perintah Allah dan menjauhi apa yang dilarang. Salah satu bentuk kebenaran perkataan Rasulullah dalam sebuah hadis Sahih Riwayat Al-Bukhari: 3197

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ، حَتَّى لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ. قُلْنَا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى؟ قَالَ: فَمَنْ

“Dari Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu: Bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasalla m bersabda: ‘Kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, hingga seandainya mereka menempuh (masuk) ke dalam lubang biawak kalian pasti akan mengikutinya. Kami bertanya: Wahai Rasulullah, (apakah yang baginda maksud) orang-orang Yahudi dan Nashrani? Beliau menjawab: Siapa lagi (kalau bukan mereka).”

Hadis tersebut menunjukan kondisi umat pada saat ini. Kondisi umat Islam yang terkikis akidahnya dan jauh dari agama. Negara Arab merupakan negara yang Allah berkahi, tetapi apa yang terjadi saat ini? sejengkal demi sejengkal, mereka sudah mencampakkan ajaran Islam dan mengikuti kebiasaan kaum jahiliyah terdahulu. Tak cukup hanya itu, kerusakan pun terjadi dalam setiap sistem. Hilangnya ikatan aqidah dan penguasa yang tidak menerapkan hukum syara’ membuat mereka jauh dari aturan Allah Swt. Maka tak heran jika hilang pula rahmat Allah dari negara yang dahulunya Allah Swt. berkahi. Sungguh sangat memilukan kondisi umat saat ini. Maka, sudah saatnya kita kembali menerapkan sistem Islam sebagai solusi atas segala kerusakan yang terjadi pada umat saat ini.

Wallahu a’lam bishawwab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi