Stabilisasi Harga Beras, Harapan Warga Kotawaringin Timur

Nurussyifa
SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan

Kenaikan harga beras yang menjadi penyumbang inflasi di daerah Kotawaringin Timur sangat memberatkan masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Beras merupakan kebutuhan pokok utama yang harus dipenuhi setiap hari, sehingga kenaikan harga secara signifikan akan berdampak langsung pada daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

Pada bulan Februari 2024, tingkat inflasi di Kota Sampit tercatat sebesar 0,08%. Angka ini menempatkan Kota Sampit pada peringkat ke-70 dari seluruh kota di Indonesia dalam hal tingkat inflasi. Secara tahunan, inflasi di Kota Sampit pada periode tersebut mencapai 4,18%. Di sisi lain, pada bulan Mei 2023, inflasi di Kota Sampit tercatat sebesar 0,37%. Angka ini menempatkan Kota Sampit pada urutan ke-22 dari seluruh kota di Indonesia dalam hal tingkat inflasi. Secara tahunan, inflasi di Kota Sampit pada periode tersebut mencapai 3,6%.

Meningkatnya kaju inflasi di Kota Sampit berdampak besar bagi masyarakat. Karena itu pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk seperti menjaga stabilitas harga, meningkatkan produksi lokal, serta menyalurkan bantuan sosial yang tepat sasaran. Selain itu, pengawasan dan pengendalian terhadap distribusi barang juga perlu diperketat agar tidak terjadi spekulasi yang dapat memicu kenaikan harga.

Tingginya inflasi di Kota Sampit kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, adanya ketidakstabilan harga barang-barang kebutuhan pokok di pasar, baik karena spekulasi, kelangkaan pasokan, maupun rantai distribusi yang tidak efisien. Hal ini menyebabkan kenaikan harga yang memberatkan daya beli masyarakat.

Selain itu, rendahnya produksi barang-barang lokal juga turut berkontribusi. Kurangnya dukungan dan pemberdayaan terhadap produsen lokal membuat kemampuan produksi terbatas, sehingga mengandalkan pasokan dari luar daerah yang rentan terhadap fluktuasi harga. Faktor lainnya adalah kebijakan pemerintah daerah yang kurang efektif dalam mengendalikan inflasi, serta dampak gejolak ekonomi nasional atau global yang turut mempengaruhi kondisi di Kota Sampit.

Dalam perspektif Islam, terdapat beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan inflasi di Kota Sampit. Pertama, pemerintah daerah harus menjaga stabilitas harga sesuai dengan sabda Rasulullah saw., “Harga-harga di tangan Allah, Dialah yang menentukan harga” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah)

Kedua, pemerintah dapat mendorong peningkatan produksi barang-barang lokal, sebagaimana dalam firman Allah dalam Q. S At-Taubah ayat 105. Ketiga, pemerintah daerah perlu menyalurkan bantuan sosial yang tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan, sesuai dengan QS. Al-Hasyr ayat 7, “Agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.”

Tingginya inflasi di Kota Sampit disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ketidakstabilan harga, rendahnya produksi lokal, dan kebijakan pemerintah yang kurang efektif. Berdasarkan perspektif Islam, solusinya adalah menjaga stabilitas harga, meningkatkan produksi lokal, dan menyalurkan bantuan sosial yang tepat sasaran. Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, diharapkan pemerintah daerah dapat mengendalikan inflasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Sampit.

 

 

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi