Sistem Kapitalisme Suburkan Isu Terorisme

Oleh. Ummu Sholahuddin
(Penulis & Pemerhati Remaja)

Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin, agama yang penuh keberkahan dan kedamaiaan. Namun, dalam pandangan kapitalisme, Islam merupakan candu. Dalam kapitalisme, agama tidak diperbolehkan mengatur aspek kehidupan. Untuk itulah, berbagai isu dan tuduhan terorisme seakan disudutkan kepada Islam dan kerap menodai kehormatan kaum muslim. Seperti isu yang tengah merebak di negeri saat ini. Adalah buah diterapkan sistem kufur kapitalisme yang menyuburkan isu terorisme.

Dilansir dari republika.co.id, Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Nasir Djamil mengatakan, Densus 88 Antiteror Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) harus menjawab keraguan publik terkait Islamofobia setelah penangkapan tiga terduga anggota terorisme Ahmad Zain An-Najah (AZA), Anung Al-Hamad (AA), dan Farid Ahmad Okbah (FAO). Pasalnya, masyarakat melihat ada kecenderungan bahwa penangkapan dilakukan pada mereka yang merupakan ulama.

“Kemampuan dan keandalan dalam menyampaikan pesan itu kepada publik sehingga bisa mengatasi keragu-raguan. Jangan, ini kok seperti ada yang mengatakan ini jangan-jangan Islamofobia,” ujar Nasir dalam sebuah diskusi daring, Ahad (21/11/2021).

Ia menjelaskan, umat Islam di Indonesia terbelah menjadi dua kubu setelah penangkapan tiga terduga anggota terorisme Ahmad Zain An-Najah (AZA), Anung Al-Hamad (AA), dan Farid Ahmad Okbah (FAO). Apalagi mengingat salah satunya merupakan anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Tuduhan terorisme yang disudutkan untuk kaum muslim, sejatinya hanya untuk memecah belah umat. Umat dialihkan dengan kecurigaan terhadap sesama muslim dibanding untuk bersatu melawan para antek kafir Barat.

Sistem Kapitalisme Sumber Kerancuhan

Sistem kapitalisme yang berasal dari kafir Barat, menyebarkan konspirasi dan rencananya untuk merusak kehidupan umat muslim. Begitu juga dengan kaum kafir imperialisme yang tidak akan pernah menjaga hubungan dengan kaum mukmin. Dari situlah, mereka gencar menggaungkan isu terorisme. Isu tersebut menyebar hingga seluruh dunia, termasuk di negeri ini.

Di negeri ini, wacana memerangi terorisme terus menerus digemborkan. Pembentukan tim pemberantas terorisme dilengkapi senjata lengkap telah dipersiapkan. Apalagi
Isu terorisme di negeri ini semakin dibidik menjelang akhir tahun. Bahkan, keberhasilan penangkapanpun diblow up. Penangkapan iti dikaitkan dengan banyak hal yang diasosiasi pada Islam.

Jelas, hal ini menegaskan adanya proyek sistematis yang membidik Islam beserta ajarannya yang terkait dengan masalah jihad dan Khilafah. Dimana kedua ajaran tersebut dianggap sebagai ancaman dan pemecah belah. Padahal, sejatinya kapitalismelah biang kerusakan dan pemecah belah umat muslim.

Kembali pada Islam Kaffah

Islam menjaga kehormatan kaum muslim. Sebagai seorang muslim yang beriman, seharusnya menyadari pentingnya masuk Islam secara kaffah. Kekuatan kaum kafir hanya bisa dikalahkan dengan sistem Islam, yaitu bersatunya umat Islam dalam aqidah yang kuat.
Untuk itulah, begitu pentingnya seluruh umat muslim sadar dengan rencana busuk para kaum kafir dan segera membuang sistem busuk kapitalisme dengan mengganti sistem Islam.
Sesuai perintah Allah dalam firman-Nya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqoroh: 208)

Dengan masuk Islam secara kaffah dan menerapkan semua hukumnya, segala bentuk tuduhan terorisme yang disudutkan kepada umat muslim akan segera berakhir.

Wallahu a’lam.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi