Oleh. Meli Mustofiah, Spd.I.
Lagi, peristiwa memilukan kembali terjadi. Seorang ibu di Brebes tega menggorok leher ketiga buah hatinya. Sulitnya ekonomi menjadi alasan, ia tak ingin anaknya mengalami kesusahan hidup seperti dirinya. Maka kematian adalah jalan terbaik menurut pelaku.
Beginilah fakta hidup dalam sistem kapitalis-sekuler. Masyarakat semakin individualistis dan negara absen dalam mengatasi permasalahan umat. Kasus langkanya minyak goreng yang baru-baru ini terjadi saja pemerintah tidak mampu menangani dan kalah menghadapi kartel dagang. Oligarki jelas nyata terjadi di negeri ini.
Wajar jika kemudian depresi meningkat. Kebutuhan pokok tak terbeli, pemahaman hidup sekuler ditambah minimnya kasih sayang dan perhatian sekitar menambah mudah seseorang mengalami keputusasaan dalam hidup. Padahal Allah SWT. berfirman yang artinya:
“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar.” (QS Al-Isra’: 31)
Sudah saatnya kita kembali pada sistem Islam. Dunia ini sedang sakit dan Islam satu-satunya obat yang mujarab. Problematika kehidupan akan terpecahkan apabila umat mau menerapkan syariat Islam kaffah. Demikianlah janji Allah SWT, Dzat yang tak pernah menyalahi janji.