Senarai Kebangkitan Umat, Menjadikan Islam sebagai Rahmat

Oleh. Afiya Rasyad
(Aktivis Peduli Umat)

Dewasa ini, perjuangan kaum muslim kian berkobar. Ghiroh perjuangan kian tersebar. Jiwa-jiwa pejuang tak tinggal diam melihat kekejaman dan kezaliman yang makin bar-bar. Muslim sejati tak hendak berpangku tangan untuk menjadikan kehidupan dan peradaban Islam sebagai mercusuar.

Apa yang menimpa muslim Palestina di penghujung tahun 2023 adalah bukti nyata kezaliman penjajahan. Konstelasi perpolitakan internasional makin membuka topeng kebusukannya dengan mempertontokan Palestina yang dirundung kebiadaban. Genjatan senjata yang terjadi tampaknya mengalami pengkhianatan. Usulan Dewan Keamanan PBB seperti tak bertaji dan tak bertuan.

Lain Palestina, lain Indonesia. Meski berada di benua yang sama, tetapi kultur sangat berbeda. Konstelasi perpolitakan internasional menempatkan Indonesia sebagai wilayah kaya yang harus dikeruk kekayaan alamnya dengan dalih investasi, kerjasama ekonomi, ataupun dalih sejenis lainnya. Wajah penjajahan adidaya di negeri kaya raya dan berpenduduk mayoritas muslim ini dibingkai dengan motif ekonomi, politik-pemerintahan, sosial masyarakat, dan budaya.

Hegemoni Barat dalam ekonomi, nyata melumpuhkan laju perekonomian Indonesia. Adapun dalam politik-pemerintahan jelas meniadakan hukum Ilahi dalam pembuatan kebijakan dan penerapan hukum. Sistem politik hanya sebatas kendaraan untuk meraih kekuasaan dengan segala topeng keborokan, kepalsuan, dan kerusakan hakiki. Pemerintahan tak ubahnya singgasana untuk mengumpulkan pundi-pundi materi dengan meloloskan kebijakan yang prokapital.

Aroma oligarki politik begitu kuat. Politik uang berkeliaran tak terbendung. Biaya pemilu yang tak tanggung-tanggung menjadikan kandidat penguasa dan pejabat harus menggaet pengusaha mana pun untuk memuluskan rencananya duduk di kursi pemerintahan.

Sementara sistem sosial masyarakat dan budaya sudah terakulturasi dengan budaya Barat secara sempurna. Betapa banyak kaum muslim yang berasa “B aja” dengan segala pergaulan yang merusak. Sistem pergaulan bebas, istri kantoran dan suami rumahan, kuota politik perempuan, judi, zina, dan sejenis kerusakan lainnya merasuki jiwa-jiwa muslim.

Hal yang krusial, Barat dengan sengaja menebarkan sistem kapitalisme dalam dalam seluruh aspek kehidupan sejak masa kekhilafahan Islam. Setelah Khilafah runtuh pada 3 Maret 1924 di Turki dengan adanya kudeta terhadap Sultan Abdul Hamid II, Barat yang dipelopori Inggris dan Eropa Barat mencabik negeri-negeri muslim, baik Timur Tengah (salah satunya Palestina), Timur Jauh (salah satunya Indonesia), Asia Selatan, Asia Tengah, ataupun Afrika. Kondisi itu diperparah sejak Amerika Serikat menjadi adidaya dan menguasai dunia hingga saat ini.

Pergolakan umat Islam terus bertaburan tak bisa dihentikan. Senarai perjuangan umat Islam untuk melanjutkan Islam sejak runtuhnya Khilafah sudah bermunculan. Sebut saja Syarikat Dagang Islam, Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah, Masyumi, dan lainnya terbit di Negeri Khatulistiwa ini untuk meninggikan kalimat Allah, “La Ilaha illa Allah” dalam setiap desah napas di seluruh aspek kehidupan. Senarai perjuangan itu juga terbit di berbagai negeri muslim lewat lahirnya pergerakan di negeri muslim lainnya seperti Front Islamic du Salut, Ikhawanul Muslimin, Hizbut Tahrir, dan lainnya juga berazam mengembalikan kemudian Islam.

Hanya saja, senarai perjuangan kaum muslim yang tanpa kepala (khalifah) ini harus berhadapan langsung dengan derasnya kapitalisme yang diemban oleh negara adidaya. Barat dengan segala kelihatannya berupaya menghalangi kebangkitan Islam dengan membuat stigma negatif tentang Islam, kaum muslim, dan kelompok Islam. Tak hanya itu, Barat mencengkeram negeri muslim dengan berbagai cara dan memecah belah kelompok-kelompok Islam.

Berpalingnya kaum muslim dari syariat Islam karena desah napas saat ini bertarung dengan sadisnya sistem kapitalisme. Apalagi akidah sekularisme, yakni memisahkan agama dari kehidupan dan negara mengajar dalam benak kaum muslim. Maka, senarai perjuangan Islam memiliki beban yang lebih berat lagi. Namun demikian, tetap ada sekelompok umat Islam yang mengikuti metode dakwah Rasul untuk melanjutkan kehidupan Islam. Pejuang muslim ini tetap mengibarkan senarai perjuangannya meski harus berhadapan dengan penguasa yang benci Islam atau bahkan berhadapan dengan adidaya.

Sebuah keyakinan bahwa Allah akan terus menolong siapa pun yang menolong agama-Nya membuat senarai perjuangan Islam tetap ada dan terus berlipat ganda agar Islam tetap menjadi rahmat bagi seluruh alam. Sebuah keyakinan bahwa sekuat apa pun kaum kafir Barat memadamkan cahaya Islam, Allah tetap akan menjaga cahaya Islam membuat senarai perjuangan umat Islam untuk menjadikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam. Allah Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَامَكُمْ

“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)

يُرِيۡدُوۡنَ اَنۡ يُّطۡفِــُٔــوۡا نُوۡرَ اللّٰهِ بِاَ فۡوَاهِهِمۡ وَيَاۡبَى اللّٰهُ اِلَّاۤ اَنۡ يُّتِمَّ نُوۡرَهٗ وَلَوۡ كَرِهَ الۡـكٰفِرُوۡنَ

“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah menolaknya, malah berkehendak menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.”

يُرِيْدُوْنَ لِيُطْفِـُٔوْا نُوْرَ اللّٰهِ بِاَفْوَاهِهِمْۗ وَاللّٰهُ مُتِمُّ نُوْرِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْكٰفِرُوْنَ

“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya meskipun orang-orang kafir membencinya.” (QS. As-Shaf: 8)

Wahai kaum muslim, tidakkah kita tergerak untuk menjadi bagian hamba yang menjejakkan langkah dalam senarai perjuangan mengembalikan kehidupan Islam? Sudah kaum muslim berjuang untuk mengembalikan kehidupan Islam agar Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam. Wallahu a’lam.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi