Muhammad Ayyubi
Di antara salah satu keberhasilan dan keberkahan ilmu adalah menghormati dan takdzim dengan guru.
Berhasil mendapatkan keberkahan artinya adalah berubahnya keadaan murid sebelum belajar kepada kepada setelahnya.
Ibnu Jamaah dalam Kitab Tadzkiratus sami’ wal mutakallim mengatakan hendaklah seorang murid mengetahui hak hak gurunya, tidak melupakan keutamaannya.
Keutamaan seorang guru karena dia telah menuntun murid dari kebodohan kepada pengetahuan.
Imam Al Ghazali berkata kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan sikap tawadlu atau rendah hati dan penuh perhatian.
Seorang murid hendaklah memandang gurunya dengan pandangan penuh penghormatan karena dengan itu lebih bermanfaat baginya.
Para ulama dahulu ketika hendak belajar kepada para guruny selalu berdoa ” Ya Allah tutuplah aib guruku dan janganlah Engkau hilangkan keberkahan ilmunya dari ku “.
Seorang murid tidak boleh memanggil gurunya dengan hanya menyebut namanya atau kamu. Tetapi dengan kalimat yang menandakan takdzim padanya seperti kata ” Ya Ustadzi” dan semisalnya.
Seorang murid hendaklah mendokan gurunya baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal. Bersedekah atas namanya, mencontoh dan meneladanj segala kebiasan kebiasan bagus gurunya.
Seorang murid hendaklah bersabar atas perlakuan guru atasnya. Selama tidak diperintahkan kepada kemaksiyatan kepada Allah SWT.
Seorang murid tidak memasuki majelis yang tidak diperkenankan baginya. Dan senantiasa meminta ijin ketika memasuki atau keluar dari majelis.
Tidak berulang ulang meminta ijin melebihi tiga kali ketika memasuki rumah. Mengetuk pintu dengan pelan menggunakan ujung jarinya.
Seorang murid hendaklah menunggu waktu belajarnya di majelis sebelum datangnya guru. Datang di dalam mejelis dalam keadaan bersih dan memakai baju yang suci.
Duduk di dalam majelis dengan tenang tidak bersenda gurau dan tidur. Duduk bersila tidak menggoyangkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.
Tidak duduk di tempat yang biasa digunakan oleh gurunya. Tidak pula duduk di sampingnya.
Kecuali jika gurunya memintanya untuk itu. Maka tidak masalah baginya melakukannya. Meski pun para ulama salaf lebih mendahululan adab dari pada perintah.
Sebagaimana Abu Bakar menolak perintah Rasulullah untuk menggantikannya menjadi imam dalam shalat shubuh terakhir karena sakit. Yang demikian itu karena takdzimnya Abi Bakar.
Kecuali jika mukhalafah dengan perintah tadi membuat gurunya bersedih atau memberatkannya. Maka mentaati perintah lebih di dahulukan.
SELAMAT HARI GURU 2024