Sekularisme dan Fitrah Keibuan

Oleh. Puji Yuli

“Kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi
tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia.”

Itulah sepenggal lagu yang menggambarkan bahwa sosok ibu mempunyai peran penting dalam membentuk generasi muda untuk berkepribadian Islam dan berprestasi. Ibu mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mendidik buah hati agar menjadi anak yang saleh dan salihah. Di mana anak itu aset berharga untuk pembangunan suatu bangsa.

Tetapi, sungguh miris kalau kita lihat fakta saat ini terkait rusaknya moral dan akhlak generasi muda. Selain itu, para ibu saat ini banyak disibukkan untuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga. Apalagi banyak kita jumpai seorang wanita yang menjadi buruh migran demi ekonomi keluarga dengan terpaksa tidak bisa menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga.

Dalam sekularisme, banyak perempuan yang harus bekerja di luar rumah bahkan luar negeri agar ekonomi keluarga tercukupi. Makanya, saat ini sering dijumpai kurangnya kasih sayang dan pendidikan yang diberikan oleh seorang ibu kepada anaknya. Hal ini menyebabkan banyaknya anak yang kurang sopan, kurang berakhlak, dan kurang berkepribadian Islam.

Sebagaimana kasus pelecehan seksual yang dilakukan ibu muda berinisial YS menjadi sorotan. Penangkapan YS mengungkapkan fakta terbaru. Ternyata, ibu muda pemilik rental PS itu telah melecehkan belasan anak. Hingga kini update total korban berjumlah 17 bocah, yang terdiri dari 7 perempuan dan10 laki-laki (tvonenews.com, 8/2/2023).

Kasus ini benar-benar membuktikan betapa rusaknya kehidupan dan fitrah keibuan dalam sistem sekuler kapitalis. Kita bisa melihat bahwa perempuan seharusnya bisa menjalankan fungsinya sebagai ibu terhadap anaknya, tetapi fitrah keibuan itu telah rusak dalam sistem sekuler kapitalis. Yaitu
para ibu bisa melakukan pelecehan seksual atas anaknya, baik laki-laki maupun perempuan.

Ini terjadi saat kita hidup dalam sistem sekuler kapitalis yang memisahkan agama dari kehidupan, baik itu kehidupan keluarga, masyarakat, maupun negara. Makanya, dalam kapitalisme sekularisme, fitrah para ibu mulai memudar karena mereka disibukkan keluar rumah untuk bekerja. Sehingga, kurang bisa maksimal melakukan tanggung jawabnya sebagai ibu yang seharusnya melindungi anak-anaknya dari pelecehan seksual. Terapi dalam sistem sekuler kapitalis itu malah ada seorang ibu yang tega melakukan pelecehan seksual atas anak-anak di bawah umur, ke mana fitrah keibuannya?

Kalau kita mau melihat bahwa Islam memiliki aturan kehidupan yang sempurna termasuk tentang peran ibu bagi anak-anaknya. Islam memberikan aturan bahwa perempuan itu berfungsi sebagai ibu yang bertanggung jawab untuk kasih sayang dan madrasah pertama juga utama bagi anak-anaknya. Dalam Islam, ibu tidak diperkenankan untuk melakukan pelecehan terhadap anak. Di mana anak itu calon pemimpin masa depan suatu bangsa dengan menjadikan Islam dan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi