Oleh Ismawati
Tiktok adalah platform media sosial yang banyak digandrungi pegiat media. Penggunanya sangat banyak, dikutip dari merdeka.com (16/7/21) menurut sensor tower aplikasi ini berhasil mencapai 3 miliar unduhan. Dengan tiktok kita bisa melihat atau mengunggah video pendek untuk mendapat like, coment atau share. Bahkan, tidak hanya itu. Melalui aplikasi ini, seseorang bisa mendapatkan penghasilan melalui jualan, gift atau saweran digital.
Saweran digital adalah fitur yang hanya muncul ketika akun tertentu sedang melakukan live. Biasanya, penonton live akan memberikan gift berupa item tertentu yang senilai koin TikTok. Gift termurah biasanya seperti mawar, dimana 1 koin seharga Rp250. Sementara yang termahal adalah gift TikTok Universe seharga Rp8jutaan.
Hanya saja, karena tergiur saweran digital ini tak sedikit dari user TikTok yang menghalalkan segala cara, agar menarik penonton dan mendapatkan gift. Salah satunya adalah konten live ‘mandi lumpur’ atau mandi di air keruh selama 24 jam.
Salah satu akun milik @intan_komalasari yang menunjukkan seorang ibu mengguyur air kala mendapat gift. Semakin besar gift semakin besar pula efforts yang dilakukan. Gift ini nantinya akan ditukar dengan rupiah.
Mengikis Moral
Sungguh, betapa moral masyarakat semakin hari semakin rusak. Tak ayal, sulitnya mencari kerja di masa sekarang yang memotivasi pemuda mendapatkan uang secara mudah. Hanya dengan konten bisa jadi uang, tanpa harus bersusah payah bekerja. Cukup menarik simpati dari platform yang sengaja diciptakan untuk mendapatkan uang. Sementara kebutuhan hidup mendesak harus segera terpenuhi, jalan apapun bisa ditempuh untuk menghasilkan materi.
Justru tanpa sadar, konten yang dibuat minim manfaat. Semakin mengikis moralitas generasi. Tuntutan kaya dari media telah dipraktikkan influencer muda, ambisi menjadi kaya membutakan mata. Ditambah, sistem sekuler kapitalisme meniscayakan pencapaian terbaik adalah dengan meraih materi sebanyak-banyaknya. Iman setiap individu terkikis. Allah Swt. sebagai Sang Pengatur hidup manusia dihilangkan perannya dalam kehidupan. Allah Swt, hanya hadir dalam urusan ibadah. Naudzubillah!
Negara pula minus perannya dalam membentuk karakter masyarakat. Abai dalam penanaman karakter mulia. Era kecanggihan teknologi saat ini malah menjadi alat utama merusak moral. Segala tontonan menjadi tuntunan, segala yang menggiurkan mudah tersampaikan. Tanpa filterisasi dari negara, akidah dan akhlak umat makin tak terjaga. Bebas konten-konten unfaedah bertebaran di sosial media yang diakses manusia setiap hari.
Perlu Peran Negara
Sesungguhnya sejak manusia diciptakan, Allah Swt. telah memberikan bersama seperangkat aturannya. Islam adalah agama yang sempurna, yang hadir dalam menyelesaikan persoalan umat dari akar hingga ke daunnya. Tanggung jawab besar dalam urusan rakyat terletak pada pemimpinnya. Sebagaimana Sabda Nabi Saw.
“Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas pihak yang dipimpinnya, penguasa yang memimpin rakyat banyak akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR. al-Bukhari, Muslim).
Oleh karena itu, memenuhi segala macam kebutuhan rakyat adalah tanggung jawab negara. Negara wajib membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat. Pun demikian dengan wajibnya memenuhi Kesehatan, Pendidikan, dan keamanan yang gratis dan terbaik oleh negara.
Negara tidak boleh membiarkan rakyat terkatung-katung bertahan hidup sendiri. Kebutuhan pokok serba mahal, sementara pemasukan minim.
Solusi Islam.
Di dalam Islam, kewajiban terikat dengan akidah Islam terletak pada setiap individu. Akidah adalah pondasi penting sebagai penyangga manusia dalam melakukan perbuatan. Dengan akidah yang lurus, manusai tidak bebas berbuat sesuai hawa nafsunya. Maka, standarisasi kehidupan yang benar adalah meraih ridha Allah Swt. dengan menggapai surga-Nya.Bahwa, segala perbuatan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Swt.
Pun demikian halnya dengan pengaturan media massa. Fungsi media dalam sistem Islam adalah sebagai penyampai informasi yang dapat menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat. Negara dalam sistem Islam akan menyaring berbagai konten unfaedah yang akan merusak moral masyarakat. Konten mandi lumpur apalagi sampai 24 jam justru membahayakan diri sendiri. Negara harus bertindak tegas menghentikannya. Semoga kesadaran umat akan pentingnya menerapkan syariat menghantarkan pada pertolongan Allah dengan tegaknya Negara Islam.
Wallahu a’lam bis shawab.