Remaja Pelaku Pembunuhan, Potret Buram Generasi

Oleh : Puji Yuli

Remaja adalah generasi penerus pembangunan suatu bangsa. Juga, generasi yang diharapkan bisa menjadi calon pemimpin masa depan bangsa agar bisa maju dan berperadaban mulia. Namun apa jadinya bangsa ini, kalau remajanya rusak dan melakukan tindak kriminalitas seperti tawuran, narkoba bahkan menjadi pelaku pembunuhan? Tentu, bangsa itu akan mengalami loss generasi pejuang, dan akan memengalami kehancuran.

Kepolisian Resor Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, mengungkap kasus pembunuhan oleh seorang remaja berinisial J (16 tahun) terhadap satu keluarga berjumlah lima orang. Diduga motif pembunuhan yang terjadi di Desa Babulu Laut , Kecamatan Babulu karena persoalan asmara dan dendam pelaku terhadap korban. Antara pelaku dengan korban saling bertetangga. (https://news.republika.co.id/08/02/2024).

Kasus ini merupakan salah satu potret buram pendidikan Indonesia yang gagal mewujudkan siswa didik yang berkepribadian terpuji, bermoral dan berkarakter. Sungguh tega dan sadis remaja yang masih berstatus sebagai pelajar SMK itu berani melakukan tindakan keji berupa pembunuhan. Dimana, nurani dan akhlaknya kok begitu tega melakukan tindakan krimialitas pembunuhan satu keluarga dengan motif asmara dan dendam. Apa jadinya bangsa ini sepuluh tahun kedepannya kalau remajanya seperti ini?.

Tentu, kita turut prihatin atas dekadensi moral remaja yang semakin rusak dan sadis. Semua itu tidak terjadi tiba-tiba. Namun, telah dibentuk oleh sistem. Adalah sistem sekuler yang menghegemoni saat ini. Sistem ini menbentuk gaya hidup liberal dan bebas nilai. Seperti, remaja yang tega melakukan pembunuhan sekeluarga karena motif asmara dan dendam. Di sisi lain, menunjukkan efek buruk minuman keras yang membahayakan manusia dan para remaja. Ditambah, lemahnya sistem sanksi yang diterapkan di negeri ini.

Berbeda dengan Islam. Islam memiliki ajaran yang mulia dan mempunyai aturan yang komprehensif. Juga mempunyai mekanisme sanksi tegas bagi pelaku kriminalitas seperti pembunuhan. Islam juga memiliki ajaran terkait pendidikan, yang bertujuan membentuk kepribadian Islam, baik pola pikir maupun pola sikap, terikat dengan Islam dan Al-Quran. Selain itu, Islam juga mengharamkan minuman keras (khamr) yang bisa merusak akal dan pikiran remaja sehingga, bisa terjerumus dalam kemaksiatan seperti pembunuhan.

Karena itu, Islam dengan Al-Quran dan hadisnya bisa dijadikan sebagai pedoman hidup, yang memandu manusia agar selamat menjalani hidup di dunia hingga akhirat. Islam adalah solusi atas berbagai pelik persoalan kehidupan, termasuk mampu mencegah terjadinya kasus pembunuhan dan berbagai kriminalitas lainnya. Dengan demikian, potret buram generasi bisa diatasi

Wallahu a’lam bis ash-shawab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi