Oleh. Yuliani Zamiyrun, S.E.
(Pegiat Literasi)
Generasi hari ini adalah harapan bagi masa depan bangsa. Seharusnya mereka ditanamkan kesadaran bahwa mereka akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan berikutnya.
Namun, sistem pendidikan yang berasas pada sekularisme hari ini telah menjauhkan generasi dari kesadaran sebagai generasi harapan bangsa. Setidaknya, hasil pendidikan hari ini telah mencetak generasi yang krisis mental juga krisis visi masa depan. Sebagaimana beberapa kasus yang terjadi pada remaja di beberapa wilayah di Indonesia.
Berikut dilansir dari Republika.co.id, seorang remaja berinisial M tewas usai menghentikan paksa satu unit truk yang tengah melaju dari Exit Tol Gunung Putri, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Padahal, Pemerintah Desa Gunung Putri telah melakukan pengawasan agar tidak ada kejadian penghentian paksa truk oleh remaja dan anak-anak.
Kades Gunung Putri, Daman Huri, mengakui selama beberapa bulan terakhir pihaknya melakukan pengawasan melalui CCTV Exit Tol pada malam hari. Namun, peristiwa tertabraknya M pada Sabtu (14/1/2023) terjadi pada siang hari.
“Biasanya kami kontrol malam hari, ternyata siang hari dilakukan kegiatan seperti itu (penghentian paksa truk) akhirnya korban nyawa satu orang,” kata Daman dikonfirmasi, Ahad (15/1/2023).
Selain itu dilansir pula dari Kompas.com, Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 72 remaja yang hendak tawuran di Neglasari, Kota Tangerang, Minggu (15/1/2023).
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengatakan puluhan remaja itu diamankan dalam patroli cipta kondisi (cipkon) yang dilakukan rutin oleh jajarannya di malam hari.
Juga sebagaimana yang dilansir dari
Medan, seorang remaja tertusuk panah di bagian dada kiri setelah ikut tawuran di Kecamatan Medan Belawan. Kini, remaja itu menjalani operasi bedah toraks di RSUP H Adam Malik. Diketahui, korban bernama Zaqi Galang Ramadhan (16), warga Lingkungan VII, Bagan Deli. Zaqi sebelumnya turut tawuran di Jalan Kakap pada Selasa (10/1/2023) sore.
“Saat ini anak itu sedang menjalani operasi bedah toraks. Baru mulai jam 12 tadi,” kata Sub Koordinator Hukum, Organisasi dan Humas RSUP HAM, Rosario Dorothy Simanjuntak kepada detikSumut, Rabu (11/1/2023).
Miris melihat perilaku generasi saat ini yang minim visi, sibuk mengejar duniawi dan eksistensi serta harga diri. Yang nampak justru hanya potret betapa bobroknya generasi hari ini.
Hal ini makin parah ketika negara juga tidak punya visi penyelamat bagi generasi. Jadilah generasi mengikuti ke mana arus bertiup, abai terhadap bahaya yang mengancam. Hanya syariat Islam yang memiliki visi mulia atas pemuda juga memilki metode untuk menyelamatkan generasi.