Peringatan Hari Anak, Hanya Sebatas Seremonial Saja

Oleh. Sri Haryati (Komunitas Menulis Setajam Pena)

Peringatan hari anak digelar setiap tahun dengan acara meriah, yaitu setiap tanggal 23 Juli yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia.Termasuk pemberian penghargaan Provinsi, Kabupaten dan Kota Layak Anak. Pemerintah melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) mengambil tema “Anak Terlindungi Indonesia Maju”.

Peringatan HAN tersebut mengingatkan semua orang agar hak anak dapat terpenuhi dengan baik. Sejak dalam kandungan, anak sebenarnya sudah menghadapi berbagai ancaman yakni stunting. Juga ancaman lainnya saat lahir seperti kekerasan, perkawinan anak, anak berhadapan dengan hukum, dan lainnya. Namun sejatinya, peringatan hari anak hanya sebatas seremonial belaka. Nyatanya nasib anak makin memprihatinkan, stunting, kekerasan termasuk kekerasan seksual, layanan kesehatan, pendidikan, dan lain- lain.

Fakta yang ada di Masyarakat menunjukkan bahwa balita mengalami stunting mencapai angka 21.6%, dari hasil survei angka ini Sdh mengalami penurunan di bandingkan yang sebelumnya yaitu pada tahun 2019 dan 2021 yang mencapai 27.7% dan 24.4%. Walaupun sudah dinyatakan turun angka 21,6 ini termasuk angka yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak anak balita yang tidak terpenuhi gizinya alias gizi buruk. Belum lagi masalah yang terjadi pada anak yang menginjak remaja mereka mengalami kekerasan seksual. Hasil surve menunjukkan 4 dari 100 anak laki -laki di perkotaa dan 3 dari 100 anak laki -laki di pedesaan mengalami tindak kekerasan seksual. Sedangkan kasus yang terjadi pada anak perempuan baik di perkotaan maupun pedesaan lebih besar dari anak laki-laki yaitu 8 dari 100 anak pernah mengalami kekerasan seksual.

Kasus remaja ini lebih komplek lagi, arus pergaulan bebas yang sudah tidak bisa di bendung lagi, mulai narkoba, tawuran, seks bebas, L68T, dll. sudah marak di mana-mana. Bahkan bullying pun banyak yang sampai menghilangkan nyawa.

Sebenarnya, hal ini akibat dari sistem kapitalisme yang memang akan membawa manusia kepada arah yang liberal atau bebas dan juga cenderung kepada hedonis. Akibat dari penerapan sistem ini sudah sangat jelas, seperti yang ada di atas terjadinya stunting di karenakan juga faktor ekonomi. Karena tidak mampu memberikan gizi yang baik untuk tumbuh kembang anak. Faktor ekonomi itu sendiri di karenakan tidak memadainya lapangan kerja untuk para kepala rumah tangga. Lagi pula adanya sumber daya alam yang di kelola oleh asing, hal ini membuat penduduk negeri sendiri banyak pengangguran.

Masalah kekerasan seksual, narkoba dan juga kriminal karena tidak di terapkan hukum yang membuat pelaku menjadi jera. Apalagi asas sitem kapitalisme adalah sekularisme yang memisahkan peran agama dalam kehidupan. Sehingga mereka tidak mengindahkan mana halal-haram, baik-buruk, serta benar-slah sesuai syariat agama. Selama kapitalisme masih diterapkan di negeri ini, hal itu akan terus menerus berulang-ulang.

Berbeda dengan Islam yang menjamin dan melindungi anak, karena anak adalah calon generasi masa datang. Di dalam Islam sumber daya alam akan di kelola oleh negara dan hasilnya akan dikembakikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu negara juga membuka lapangan kerja bagi para laki-laki dewasa untuk bekerja dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Sehingga, masalah stunting bisa dihindari semaksimal mungkin.

Masalah penerapan hukum dalam Islam tidak bisa main-main. Islam akan menghukum pelaku kriminal sesuai dengan hukum syariat, hukum ditegakkan untuk memberikan efek jera dan juga terampuninya dosa atas tindakan yang di lakukan. Maka, sudah saatnya kita memperjuangkan tegaknya syariat Islam yang akan menjadi Rahmat bagi seluruh alam. Anak-anak pun terlindungi, tercukupi, dan menjadi pemimpin masa depan yang gemilang. Wallahu alam bishawab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi