Pergaulan Bebas Buah Sistem Kapitalis

Oleh. Yuni Ummu Neilza (Aktivis Muslimah Jatim)

Bocah Taman Kanak-kanak (TK) di Mojokerto diduga telah menjadi korban perkosaan tiga anak Sekolah Dasar (SD). Korban mendapat perlakuan tak senonoh secara bergiliran dan dugaan kasus ini sudah ditangani aparat kepolisian setempat (Liputan6.com 20/1/2023).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto Ajun Komisaris Polisi Gondam Prienggondhani membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan kasus tersebut.

Kuasa hukum korban, Krisdiyansari menceritakan, peristiwa perkosaan itu terjadi pada 7 Januari 2023 lalu. Terduga pelaku merupakan tetangga korban dan teman sepermainan.

Mulanya, lanjut Krisiyansari, terduga pelaku mengajak korban yang tengah bermain sendiri. Korban kemudian diajak ke sebuah rumah kosong. Korban kemudian pulang ke rumahnya dengan kondisi baju kotor. Keesokan harinya, korban mengeluhkan rasa sakit saat buang air kecil. Namun, korban tidak menceritakan apa yang dialaminya oleh perbuatan terduga pelaku.

Pihak keluarga baru mengetahui itu setelah salah satu teman korban menceritakan apa yang dialami korban kepada pengasuhnya. Nah, dari pengasuh itulah orang tua korban mengetahui apa yang dialami korban.

Lagi dan lagi, generasi muda saat ini didominasi oleh kenakalan remaja yang sangat merusak moral bahkan sangat jauh dari nilai-nilai Islam sehingga ini mengakibatkan dampak yang sangat buruk di kalangan masyarakat, serta dapat membahayakan diri sendiri. Contohnya aksi tawuran, penggunaan narkoba, pencurian, pemerkosaan, pembunuhan, dan aksi-aksi kriminal lainnya yang acap kali terjadi di tengah-tengah masyarakat. Ironisnya generasi muda saat ini dihadapkan dengan degradasi moral. Sehingga memicu pada tindak kekerasan bahkan tindak asusila.

Penyebab tingginya angka kasus kriminalitas remaja di Indonesia kian hari semakin meningkat. Ini membuktikan bahwasanya bobroknya sistem sekulerisme yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat saat ini. Sehingga menunjukkan masalah yang sangat serius bagi umat Islam. Penyebab tingginya kasus kriminalitas akhir-akhir ini dipicu oleh beberapa faktor yaitu lemahnya keimanan, minimnya aqidah, pergaulan bebas, masyarakat yang acuh, dan negara yang abai, bahkan sanksi dan hukumannya pun tidak menimbulkan efek jera pada si pelaku. Dan ini semua membuktikan bahwasanya kegagalan sistem demokrasi karena tidak diterapkannya aturan Allah di tengah-tengah masyarakat.

Lantas bagaimana Islam mengatur semua ini? Allah telah berfirman dalam surah Al-Hujurat ayat 13 yang artinya:

“Sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling bertakwa. Dari sini jika manusia mengikuti aturan dari Tuhanya, maka tidak akan terjadi kejadian-kejadian di atas. Karena orang yang bertakwa hatinya selalu terpaut dengan Tuhanya. Setiap tingkahnya lakunya akan sangat berhari -hati karena sadar bahwa apa yang akan dilakukan kelak akan dimintai pertanggungjawaban.”

Di dalam Islam juga ada aturan super lengkap seperti hanya antara laki-laki dan perempuan dilarang pacaran, dilarang berkhalwat, wanita muslimah haruslah berpakaian secara syar’i atau menutup aurat secara sempurna. Laki-laki diwajibkan menundukkan pandanganya dan sebagainya.

Selain itu, tameng yang mutakhir adalah negara yang juga memiliki peran sebagai pelindung bagi warga negaranya serta memfasilitasi sarana dan prasarana yang mendukung baik dari segi pendidikan ekonomi dan keamanan. Ini semua dapat terwujud ketika negara tegak dan hanya hukum Allah yang diterapkan di tengah-tengah masyarakat.

Wallahu a’lam bishawab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi