Rahma Sarita
(SMAN 1 Mentaya Hilir Selatan)
Kedudukan karakter dalam perjalanan setiap manusia sangatlah penting. Pembentukan karakter sebaiknya kita mulai dalam keluarga karena interaksi pertama anak terjadi dalam lingkungan keluarga. Pendidikan karakter sebaiknya di terapkan sejak anak berusia dini karena sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membangun nilai-nilai dan norma dalam masyarakat. Keluarga memiliki peran dan pengaruh yang penting dalam menanamkan karakter pada anak. Selain itu, lingkungan pergaulan dan pertemanan juga memengaruhi karakter anak.
Moral action atau tindakan moral ini merupakan hasil dari dua komponen karakter lainnya. Agar memahami apa yang mendorong seseorang untuk berbuat baik /perbuatan yang baik maka harus di lihat tiga aspek lain dari karakter yaitu kompetensi (competence), keinginan (will), dan kebiasaan (habit). Anak usia dini tidak akan dapat melakukan tindakan moral apabila ia tidak memiliki kompetensi sosial, berkeinginan dan terbiasa melakukannya. Tindakan moral merupakan sesuatu yang harus di biasakan pada diri anak sejak ia kecil sehingga menjadi bagian dari karakternya (Sjarkawi, 2006).
Dalam membentuk karakter anak, Islam mengajarkan adanya berbagai metode yang dapat dilakukan yaitu dengan keteladanan, pembiasaan, metode memberikan kisah-kisah yang baik, memberikan kasih sayang dan bersikap adil pada anak. Karakter yaitu suatu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang akan timbul dalam setiap tindakan tanpa merasa sulit untuk melakukannya karena sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Metode-metode tersebut dapat dijadikan pegangan bagi orang tua dalam mendidik generasi-generasi muda agar memiliki karakter yang sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits.
Itulah pentingnya pendidikan karakter pada anak usia dini, dapat mengantarkan anak pada matang dalam mengolah emosi. Kecerdasan emosi adalah bekal penting dalam mempersiapkan anak usia dini dalam menyongsong masa depan yang penuh dengan tantangan, baik secara akademis maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.