Oleh. Puji Yuli
(Kontributor MazayaPost.com)
Mabuk kecubung menewaskan dua orang di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Meskipun sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, nyawa keduanya tak tertolong. Kepala Kepolisian Resort kota Banjarmasin, Kombes Cuncun Kurniadi menjelaskan pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk tak mengkonsumsi kecubung karena dapat menyebabkan gangguan mental (kompas.com, 10/7/2024).
Mabuk kecubung menunjukkan rusaknya generasi dalam menjalani kehidupan. Mabuk kecubung yang dilakukan generasi muda ini terjadi karena mereka tidak bisa menyelesaikan masalah yang dihadapi. Apalagi generasi muda saat ini terpengaruh adanya liberalisme yang menonjolkan adanya kebebasan bertingkah laku. Sehingga generasi muda bisa melakukan mabuk kecubung yang berujung pada gangguan mental kejiwaan. Selain itu, peristiwa ini menandakan adanya lemahnya ketahanan mental para generasi muda saat ini.
Peristiwa ini menggambarkan kegagalan sistem pendidikan sekuler dalam mencetak generasi muda yang berprestasi dan berakhlak mulia. Hal ini terjadi karena adanya pemisahan agama dalam kehidupan maupun dalam pendidikan generasi muda.
Maka dari itu, dijumpai saat ini adanya kebebasan bertingkah laku dan berekspresi yang dilakukan oleh generasi muda. Sehingga, mereka melakukan pergaulan bebas juga melakukan mabuk kecubung ketika mereka ada masalah yang sulit untuk diselesaikan. Mereka menganggap bahwa mabuk kecubung itu bisa dijadikan sarana untuk rehat dari masalah.
Dengan mabuk kecubung itu mereka bisa fly dan bisa bebas untuk mengekspresikan diri saat ada permasalahan. Apa jadinya bangsa ini kalau generasi mudanya banyak yang melakukan mabuk kecubung? Ini terjadi sebagai buah liberalisasi perilaku dari gaya hidup sekuler.
Kita bisa merujuk kepada Islam untuk dijadikan solusi maraknya generasi muda yang mabuk kecubung. Di mana Islam mempunyai aturan yang rinci terkait makanan dan minuman yang halal ataupun haram bagi kaum muslim. Islam menjaga jiwa dan kesehatan mental generasi muda agar bisa bertakwa dan berprestasi. Islam mengharamkan perbuatan mabuk kecubung dan pelakunya akan mendapatkan sanksi yang tegas. Ini dilakukan agar menjaga perilaku generasi muda agar tidak melakukan perbuatan maksiat yaitu mabuk kecubung yang bisa berakibat gangguan mental bahkan meninggal dunia.
Islam juga memiliki aturan terkait pendidikan generasi muda agar berkepribadian Islam dan berakhlak mulia. Islam menjadikan keimanan sebagai benteng utama bagi generasi muda dalam berperilaku agar tidak melakukan perbuatan maksiat seperti mabuk kecubung. Inilah gambaran bagaimana Islam bisa menjaga jiwa dan mental generasi muda agar tidak terjerumus liberalisasi pergaulan. Di mana Islam itu bisa menjadi rahmat bagi alam semesta jika dijadikan pedoman dalam pendidikan maupun pedoman bertingkah laku dalam kehidupan.