Pemerataan Pembangunan: antara Harapan dan Angan

Oleh. Nabila Andifa
(Aktivis Ideologi)

Di Bulan Agustus 2024 ini, rakyat kembali dihebohkan dengan adanya dalih cara pemerataan pembangunan yang efektif. Dilansir dari aturannews.com pada tanggal 31 Juli 2024, ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet berkata bahwa pembangunan desa memiliki peran sentral dalam meminimalisir kesenjangan pembangunan antarwilayah.

Katanya, “Pengurangan kesenjangan pembangunan antarwilayah, dan antara desa dan kota. Pembangunan desa menjadi penyeimbang untuk memotong jurang perbedaan antara kehidupan di kota dan desa.” Hal ini disampaikan Bamsoet dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, Jakarta.

Dari berita di atas, diketahui bahwa pembangunan di tingkat desa diklaim dapat memeratakan pembangunan dan membawa kesejahteraan masyarakat desa. Padahal realitanya, belakangan ini laju penurunan angka kemiskinan di pedesaan melambat sedemikian rupa. Kesenjangan angka kemiskinan desa-kota pun cenderung tidak berubah bahkan stagnan.

Dalam mengatasi ketimpangan pembangunan yang tak merata antara desa dan kota, haruslah memperhatikan kondisi kedua wilayah. Karena pembangunan itu dapat dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mendesak antarwilayah. Namun sayangnya, hal itu tak dapat dilakukan jika masih dalam sistem negara yang seperti ini.

Yaitu sistem yang berasaskan keuntungan segelintir oknum yang berkepentingan. Sistem yang memandang bulu untuk diberi kesejahteraan. Sistem yang menjunjung tinggi para penguasa serta pengusaha dan menginjak-injak para rakyt jelata. Terlebih lagi, dalam sistem Kapitalisme Sekulerisme ini sangat marak terjadi korupsi bahkan oleh pejabat desa itu sendiri. Jelaslah ini menjadi bukti konkret ilusi pemerataan pembangunan.

Sampai kapankah rakyat akan tercekik seperti ini. Permasalahan ini sudah tak bisa diselesaikan dengan kata-kata. Perlu ada aksi nyata yang memutarbalikkan keadaan saat ini. Rakyat membutuhkan perubahan. Perubahan hakiki yang dapat menjadi solusi kebobrokan sistem saat ini.

Tanpa disadari, Islam telah datang lebih dahulu bersama solusi tuntasnya. Sistem Islam mewajibkan para penguasanya bersifat amanah dalam melaksanakan Pembangunan secara merata di semua wilayah. Terlebih karena didukung oleh sistem sentralisasi, semua wilayah akan dalam pantauan. Desa yang maju dan rakyat yang sejahtera sebagaimana di daerah kota akan terwujud dengan adanya pemimpin yang amanah dan yang tak haus akan materi dunia.

Bahkan hal ini pun telah tercatat di dalam sejarah. Sejarah mengatakan bahwa Islam berhasil berjaya selama ratusan tahun. Bahkan menelan sebanyak satu per tiga bumi di bawah naungannya. Jadi, apa lagi yang harus dibantah. Islamlah solusinya!

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi