Muhammad Ayyubi ( Direktur Mufakkirun Siyasiyyun Community )
Rafi Farid Ahmad resmi diangkat menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni oleh Prabowo.
Sosok yang selama ini dikenal sebagai artis yang hedon bahkan pernah menjadi tersangka narkoba tiba tiba diberi amanah untuk membina generasi muda.
Menurut data BNN 2,2 juta remaja terpapar narkoba. 93 % remaja pernah mengakses pornografi, lebih dari 60 % anak pernah mengakses konten pornografi lewat internet, 90 % pelaku tawuran adalah remaja, kriminalitas yang dilakukan remaja mencapai 50 % kasus.
Perubahan perilaku seseorang ditentukan oleh perubahan pemikirannya. Pertanyaannya, Pemikiran apa yang akan diberikan untuk memperbaiki kondisi pemuda hari ini? Sementara dia sendiri sebenarnya adalah bagian dari masalah itu sendiri.
Apakah dengan pemikiran merdeka alias liberal? Memboleh perbuatan apa saja. Serba boleh tanpa aturan? Sebagaimana yang biasa di praktikkan para artis?
Apa jadinya remaja kita disuntikkan pemikiran serba boleh, ink sama dengan menjerumuskan mereka ke dalam jurang kematian.
Pelatihan apa yang akan diberikan kepada remaja untuk beralih dari kenakalannya?
Apakah dengan memberikan kesempatan berkarir dalam lawak dan entertainment? Karena itulah bidang yang selama ini membesarkan namanya.
Sementara sudah menjadi rahasia umum bahwa dunia entertainment berhubungan erat dengan miras dan narkoba. Bukankah ini sama dengan menyiram api dengan bensin? Bukan padam tetapi semakin besar.
Apa jadinya jika suatu amanah diberikan kepada bukan ahlinya? Yang terjadi adalah kerusakan. Rasulullah bersabda
وسِّدَ الأمرُ إلى غَيرِ أهلِه فانتَظِرِ السَّاعةَ
” Jika diserahkan suatu perkara kepada bukan ahlinya maka tunggulah saat kehancuranya ”
Penunjukan pejabat di dalam sistem demokrasi didasari atas balas budi bukan karena keahliannya. Maka bisa dipastikan sejak awal kegagalannya. Wallahu A’lam bi shawab []