OPOSISI DAN DEMOKRASI DARI BARAT, TETAPI KHILAFAH DARI RASULULLAH.

Muhammad Ayyubi ( Mufakkirun Siyasiyyun Community )

Presiden terpilih Prabowo Subianto menyebut sikap menjadi oposisi bukan cerminan budaya bangsa Indonesia. Menurut dia, kebiasaan oposisi itu lebih dikenal di budaya barat.

Jangan mau ikut-ikutan budaya lain, budaya barat itu mungkin suka oposisi, gontok-gontokan, enggak mau kerja sama,” kata Prabowo saat menghadiri penutupan Kongres ke-3 Partai NasDem di Jakarta Convention Center, pada Selasa malam, 27 Agustus 2024

Pertanyaannya? Adakah budaya asli indonesia dalam politik.? Budaya suku yang mana? Suku Jawa ? Sumatera? Papua?. Tidak ada budaya asli politik di Indonesia.

Bahkan Demokrasi sendiri yang sedang dipraktikkan di Indonesia bukanlah budaya Indonesia. Dia berasal dari Yunani kuno yang kemudian disempurnakan dalam revolusi Perancis tahun 1799.

Kapitalisme yang cenderung pada oligarki juga bukan budaya Indonesia, tetapi konsep ekonomi liberal yang digagas oleh Adam Smith.

Presiden sendiri bukan budaya Indonesia? Tetapi dari budaya barat ketika Montesquie dkk membuat konsep pembagian kekuasaan menjadi tiga yakni eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Semua konsep politik yang ada saat ini tidak berasal dari satu negara saja, tetapi sudah percampuran dari beragam pemikiran para tokoh yang berasal dari latar belakang negara yang berbeda.

Problemnya bukan pada berasal dari mana, tetapi apakah sistem politik tersebut sesuai dengan fitrah manusia, logis dan menentramkan manusia?

Meski politik itu berasal dari Indonesia sendiri ( jika ada ) tetapi menyengsarakan rakyat maka tetap harus ditolak.

Politik Islam Menyejahterakan Rakyat.

Politik Islam digali dari wahyu Allah SWT, sunnah Rasulullah, ijma’ shahabat dan qiyas Syar’i.

Hukum yang dihasilkan tidak memiliki tendensi kepada orang dan kelompok tertentu. Kemaslahatan yang dituju adalah seluruh rakyat karena syariat Islam tersebut adalah rahmat bagi seluruh alam.

Bentuk kongkrit dari politik Islam adalah Khilafah yang secara historis terbukti melindungi dan menaungi seluruh umat manusia. Spanyol ketika berada dalam naungan Khilafah dikenal dengan Spain in three religion

Secara normatif dalil-dalil dalam Al Quran dan Sunnah Rasulullah memerintahkan untuk bersikap adil dan toleran kepada kafir dzimmi. Islam tidak memaksa pindah agama, tidak membunuh kafir dzimmi dan membebaskan mereka untuk menjalankan keyakinannya.

Adapun tentang amar makrif nahi munkar dalam politik islam hakikatnya adalah wujud kasih sayang dan kepedulian agar Syariat Islam yang sedang dijalankan Khilafah tetap berada di jalur yang benar.

Walhasil, jika kondisi politik demokrasi yang diterapkan di Indonesia hari ini rentan terhadap pertikaian, perpecahan, gontok-gontokan dan permusuhan sebagaimana yang diungkapkan Prabowo, kenapa tidak berusaha beralih kepada budaya politik Islam yang tenang, damai dan berkah dunia akhirat. ?[]

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi