Muharram Bulan yang Tentram


Oleh : Jazirah
(Aktivis Pelajar Peduli Bangsa)

Muharram bulan yang tentram, mengapa disebut tentram ? Karena, merupakan momentum yang sangat penting bagi kaum muslimin. Menjadikan kaum muslimin sekarang ternaungi oleh perjuangan Rasulullah (Islam) dan para sahabat, sehingga kita sekarang bisa berdakwah dengan mudah. Tak sesulit dakwah Rasulullah dan para sahabat dahulu.

Bicara tentang hijrah bukanlah sekedar membicarakan tentang perpindahan tempat tinggal, dari Mekah ke Madinah. Akan tetapi, hijrah adalah batas perubahan peradaban. ltulah Kenapa Khalifah Umar Bin Khattab menentukannya sebagai momentum awal penanggalan Hijriyah.

Hijrah juga bukan sekedar perubahan sikap pribadi, dari tidak baik menjadi baik. Seperti celana berganti sarung atau topi berubah kopiah.Tetapi hijrah adalah, perubahan komunal sebuah masyarakat dari masyarakat yang berperadaban jahiliyah menjadi masyarakat yang berperadaban Islam.

Namun saat ini, dunia sedang dalam kondisi yang sangat terpuruk. Walaupun memang, dunia maju secara fisik, maju dalam hal teknologi, tetapi sedang menghadapi masalah pelik di berbagai bidang, seperti aspek sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, budaya, pertahanan, keamanan, peperangan, ketidakadilan dan lainnya.

Kapitalisme Gagal Membahagiakan Masyarakat Dunia.

Berbagai masalah yang tak kunjung usai di berbagai bidang ini tidak lain disebabkan oleh sistem yang diemban di dunia ini yakni, sistem kapitalisme sekuler. Sistem yang meniscayakan aturan al Khaliq dicampakkan.

Karena itu, hijrah dalam konteks kekinian sangat relevan. Disaat dunia sedang dalam kondisi terpuruk, hijrah merupakan sebuah kewajiban. Hijrah yang bagaimana? Yakni, hijrah dari sistem kufur menuju sistem Islam.

Karena aku, kamu, dan kita semua, sangat membutuhkan penguasa yang melaksanakan syariat Islam secara kaffah. Supaya hidup ini benar-benar menjadi kehidupan yang tentram dan dunia terbebas dari segala bentuk penjajahan.

Diilustrasikan, elektronik akan rusak jika tidak mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pembuatnya, begitupun dunia ini. Akan cepat porak poranda jika tidak diatur oleh pembuat dunia, Allah SWT. Pun, juga manusia.

Maka, yang dibutuhkan adalah kembali ke institusi sistem Islam karena, sebaik apapun pemimpinnya kalau sistemnya rusak, absurd mengharapkan perubahan menjadi sebuah negeri makmur, tentram baldatun tayyibatun warabbun ghafur.

Oleh karena itu, hijrah tidak boleh hanya pada kebaikan dan kesalehan pribadi. Hijrah disini mengharuskan setiap muslim melaksanakan Islam secara Kaffah dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Mari kita menuju perubahan peradaban masyarakat, dari sistem kehidupan yang liberal, sekuler dan kapitalis, menuju kehidupan bersendikan ajaran Islam. Hukum manakah yang lebih baik ? Buatan manusia atau sang Pembuat manusia? Tentu, hukum sang Pembuat manusia dan jagad raya.

Wallahua’lam bis shawab.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi