Oleh. Hesti
(Kontributor MazayaPost.com, Ngawi)
Kemudahan zaman yang didapatkan masyarakat tidak berbanding lurus dengan kesehatan mental mereka. Saat ini, masyarakat disibukkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga mengabaikan langkah-langkah yang dapat menjaga mental tetap sehat. Kasus bunuh diri makin ramai di jagad sosial media, dari usia muda hingga lansia. Faktor penyebabnya pun beragam, seperti kurang perhatian keluarga, terlilit pinjol, perselingkuhan, putus cinta, banyak tugas sekolah, dan lain sebagainya.
Kasus bunuh diri ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat yang kurang pendidikan, tetapi juga masyarakat berpendidikan tinggi. Seakan-akan bunuh diri menjadi jalan satu-satunya untuk menyelesaikan permasalahan hidup. Seperti yang terjadi di Bali, pasangan suami istri bunuh diri lantaran dikejar-kejar penagih hutang setelah terbelit hutang pinjol (CNN Indonesia, 2/7/2024).
Hal ini disebabkan oleh sistem kapitalisme dan sekularisme yang saat ini berkuasa. Orientasi materi menyebabkan masyarakat hanya disibukkan dengan pemenuhan kebutuhan pokok,melakukan berbagai cara tanpa memandang standar halal dan haram. Sistem pendidikan yang diterapkan juga kian karut-marut dan jauh dari ajaran agama Islam. Selain itu, masyarakat terbiasa hidup serba mudah sehingga terkadang langsung putus asa bahkan depresi saat mendapatkan sedikit masalah. Serta berbagai postingan medsos atau tayangan televisi yang menampilkan orang bunuh diri ketika mendapatkan masalah, membuat masyarakat yang memiliki keimanan kurang berpikir bahwasannya jalan satu-satunya ketika mendapatkan masalah yaitu dengan bunuh diri.
Berbeda apabila negara menerapkan sistem Islam. Negara berkewajiban untuk mengurus umat dan memberikan kehidupan yang terbaik. Baik dari segi pendidikan, ekonomi, kesehatan mental, dan lain-lain. Negara juga akan memberikan sanksi tegas bagi pelanggar hukum. Dengan begitu pelaku kejahatan akan berpikir beribu kali untuk melakukan kejahatan dan membuat orang jera.
Masyarakat juga akan mendukung dengan cara saling mengingatkan dalam kebaikan agar kemaksiatan bisa lebih terkendali. Sehingga, insyaallah kasus bunuh diri seperti ini tidak akan terjadi dan permasalahan terselesaikan dengan tuntas, tanpa memunculkan persoalan yang baru. Negara benar-benar meriayah kesejahteraan rakyatnya. Wallahualam bisawab.