Menyoal Banjir Impor Menjelang Lebaran

Oleh. Rahma
(Kontributor MazayaPost.com)

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan impor daging dan sapi hidup dalam waktu 2-3 minggu akan tiba. Ini merupakan bagi volume impor daging sapi yang sudah disetujui pada tahun ini sebanyak 145.250,60 ton (CNBCIndonesia.com, 19/3/2024). Selain impor daging, impor barang konsumsi lainnya juga melonjak menjelang masa Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Di antaranya beras naik 93% secara volume dan nilai 148,63%, bawang putih naik 374,20% secara volume, dan naik 357,01 % secara harga (CNBCIndonesia.com, 15/3/2024 ). Adapun Perum bulog memastikan sebanyak 450.000 ton beras akan kembali masuk Indonesia di sisa Maret 2024 ini (Liputan6.com, 20/3/2024).

Ketergantungan Impor Mengancam Kedaulatan Negara

Lebaran adalah peristiwa yang terjadi setiap tahun. Seharusnya peningkatan kebutuhan sudah bisa diprediksi dan diantisipasi agar tetap terwujud ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. Ketergantungan pada impor sejatinya mengancam kedaulatan negara. Negara harus mencari solusi agar menjadi negara mandiri. Sistem kapitalisme yang diterapkan menghalangi terwujudnya negara mandiri.

Berulang kali pemerintah selalu mengambil kebijakan yang sama yakni impor untuk mewujudkan swasembada pangan. Seolah tidak ada solusi lain selain melakukan impor untuk mengatasi kelangkaan pangan. Padahal Indonesia adalah negara yang sangat berpotensi besar untuk mewujudkan kemandirian pangan tanpa tergantung pada impor. Tetapi memang butuh keberanian, kemauan, dan dana besar serta ada tidaknya political will yang kuat dari negara.

Sayangnya, Indonesia saat ini mengadopsi sistem liberalisme neo liberal dalam mengatur tata kelola pangan dalam negeri ini. Sistem ini memaksa pemerintah harus terlibat dalam liberalisme pasar. Inilah yang akan membuat kran impor terbuka lebar
Impor pangan akan mengancam kedaulatan negara. Sistem kapitalisme membiarkan pihak swasta bermain dalam sektor pangan. Negara pun tidak mampu menjadi pelayan rakyat namun hanya melayani kepentingan korporasi untuk mendapatkan keuntungan saja.

Islam Menjamin Segala Kebutuhan Umat

Islam mewajibkan negara berdaulat dan mandiri termasuk dalam masalah pangan. Berbagai upaya akan dilakukan negara secara maksimal, termasuk dalam membangun infrastruktur berkualitas, upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian dan peternakan, juga dalam berinovasi meningkatkan teknologi tepat guna dan berkemampuan tinggi.
Islam mewajibkan negara mewujudkan kesejahteraan, termasuk memberikan subsidi pada rakyat yang membutuhkan termasuk petani dan peternak yang kurang modal atau tidak memiliki modal.

Negara Islam mampu mensupport rakyatnya karena memiliki sumber dana yang banyak dan beragam serta terjamin keamanannya. Impor tidak akan dilaksanakan sembarangan apalagi pasokan pangan di dalam negeri melimpah. Maka hanya dengan sistem Islam saja, akan bisa terwujud ketahanan pangan yang bisa mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh umat.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi