Oleh. Rizqi Awal
(Pengamat Kebijakan Publik)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang baru-baru ini diadakan di Riyadh, Arab Saudi, menghasilkan beberapa resolusi penting terkait agresi Israel terhadap Palestina. Namun, sejarah menunjukkan bahwa Israel sering kali mengabaikan resolusi internasional, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas langkah-langkah diplomatik ini. Dalam konteks ini, muncul argumen bahwa negara-negara muslim harus bersatu dan menggunakan kekuatan militer untuk menekan Israel dan mengembalikan tanah yang dikuasai kepada kaum muslim.
Poin-Poin Penting KTT Liga Arab-OKI
KTT ini menghasilkan beberapa poin penting yang mencerminkan keprihatinan mendalam negara-negara muslim terhadap situasi di Palestina:
1. Kecaman Terhadap Agresi Israel: Negara-negara peserta KTT mengecam keras agresi Israel terhadap Jalur Gaza dan Tepi Barat, serta kejahatan perang yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.
2. Penolakan Pembelaan Diri Israel: Mereka menolak narasi bahwa tindakan Israel adalah bentuk pembelaan diri, dan mendesak penghentian segera agresi tersebut.
3. Tuntutan kepada Dewan Keamanan PBB: KTT menuntut Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi yang tegas dan mengikat untuk menghentikan agresi Israel.
4. Embargo Senjata
Negara-negara peserta KTT mendesak komunitas internasional untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel yang digunakan untuk membunuh warga Palestina.
5. Penghentian Pengepungan Gaza
Mereka juga menuntut Israel untuk menghentikan pengepungan Jalur Gaza dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah tersebut.
Tantangan Implementasi Resolusi
Meskipun resolusi ini mencerminkan solidaritas dan komitmen negara-negara muslim terhadap perjuangan Palestina, tantangan terbesar adalah implementasinya. Israel memiliki sejarah panjang dalam mengabaikan resolusi internasional, dan dukungan kuat dari sekutu-sekutunya, terutama Amerika Serikat, sering kali membuat upaya diplomatik menjadi tidak efektif.
Perlunya Persatuan dan Tindakan Militer
Dalam konteks ini, argumen yang tepat adalah bahwa negara-negara muslim harus bersatu dan menggunakan kekuatan militer untuk menekan dan melawan Zionis Israel. Berikut adalah beberapa alasan mengapa langkah ini dianggap perlu:
1. Efektivitas Diplomasi yang Terbatas: Sejarah menunjukkan bahwa diplomasi dan resolusi internasional sering kali tidak efektif dalam menekan Israel untuk mematuhi hukum internasional.
2. Kekuatan Militer sebagai Alat Tekanan: Penggunaan kekuatan militer dapat menjadi alat tekanan yang efektif untuk memaksa Israel menghentikan agresinya dan mengembalikan tanah yang dikuasai kepada kaum muslim.
3. Solidaritas dan Persatuan : Persatuan negara-negara muslim dalam menghadapi Israel dapat memperkuat posisi mereka di kancah internasional dan menunjukkan bahwa mereka serius dalam mendukung perjuangan Palestina.