MENGEMBALIKAN KODRAT WANITA DAN LELAKI DENGAN ISLAM

Muhammad Ayyubi ( Direktur Mufakkirun Siyasiyyun Community )

Fenomena ‘ayah penuh waktu’ atau ‘bapak rumah tangga’ tengah ramai di China. Banyak ayah di negara itu memutuskan untuk berhenti bekerja untuk kemudian melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak mereka di rumah.⁣

Melansir dari Fortune, Jumat (20/9/2024), fenomena ini terjadi saat norma sosial di negara tersebut masih menetapkan pria sebagai pencari nafkah untuk keluarga sedangkan wanita mengurus rumah tangga dan anak-anak.⁣

Pendiri platform konseling psikologis daring, Pan Xingzhi, mengatakan kenaikan jumlah ayah penuh waktu itu terjadi seiring dengan pengakuan yang lebih luas atas hak-hak perempuan dan akses mereka ke pendidikan yang lebih tinggi.⁣

Belum lagi menurut Pan, bagi banyak pasangan di China membiarkan sang ayah untuk berhenti bekerja dan mengurus rumah tangga dan anak seringkali lebih murah atau ekonomis daripada menyewa pengasuh.⁣

Norma kapitalisme yang menjadikan kemanfaatan sebagai azas perbuatan menjadikan kehidupan manusia menjadi jungkir balik.

Tidak ada lagi ukuran benar salah, halal haram atau patut dan tidak patut. Sehingga pada satu titik akan menyebabkan kerusakan yang massif di tengah tengah masyarakat.

Mengembalikan Fitrah Keluarga.

Tugas ayah dalam islam adalah sebagai kepala keluarga, dialah yang bertanggung jawab terhadap nafkah dan keamanan anggotanya.

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. ( Al Baqarah 233 )

Secara naluriyah lelaki adalah pemimpin karena diberikan hipotalamus oleh Allah lebih besar dari wanita. Sifat kebapakan padanya memiliki kecenderungan untuk melindungi, bertanggung jawab dan mengayomi. Hal ini sesuai dengan firman Allah

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ وَبِمَا أَنفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. ( An Nisa 34 )

Sementara wanita secara naluriyah menyusui anak anaknya,

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ ۖ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan (Al Baqarah 233 )

Lelaki sebagai pemimpin dan wanita sebagai ibu rumah tangga adalah ketetapan Allah SWT pencipta manusia, Dia lebih tahu akan potensi dan kelebihan manusia. Dia menciptakan potensi yang berbeda pada lelaki dan wanita tanpa tendensi gender.

Artinya hanyalah kebaikan yang akan didapat jika manusia mengamalkan perintah tersebut. Sebaliknya jika dilanggar maka pasti akan terjadi ketimpangan dan kerusakan.

Salah satu kerusakan yang timbul akibat penempatan fitrah yang tidak tepat adalah munculnya sifat sifat yang tidak sepatutnya ada anak.

Generasi LGBT akibat anak anak yang salah pola pengasuhan. Lelaki yang seharusnya memimpin menjadi gemulai atau wanita yang kodratnya dilindungi malah burubah petkasa.

Proyek pemberdayaan perempuan dengan alasan lebih ulet dan trampil tidak semestinya mengeluarkan wanita dari kodrat aslinya.

Kembali kepada Islam yang meletakkan kodrat wanita dam lelaki pada tempat nya akan memberi sumbangsih perbaikan generasi yang akan datang.[]

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi