Meneyelamatkan Generasi Muslim dari Pengaruh Agama Tentatif dengan Akidah Islam

Oleh. Afiyah Rasyad

Beberapa bulan lalu, jagat maya dihebohkan dengan agama tentatif. Tepatnya bulan Mei, isu agama tentatif viral diperbincangkan. Ramainya perbincangan agama tentatif tentu menjadi alarm bahaya yang sangat mengkhawatirkan keluarga muslim, terutama generasinya. Agama adalah hal prinsipiel bagi setiap orang. Generasi muslim jelas beragama Islam. Seharusnya, Islam tidak sekadar formalitas identitas diri, sebagai pengenal di kartu identitas saja, tetapi lebih dari itu, yakni sebagai peta kehidupan setiap muslim.

Setiap manusia telah Allah ciptakan sempurna melebihi makhluk yang lain. Manusia dikaruniai akal, kebutuhan jasmani dan naluri, termasuk naluri beragama. Ketika ada paham yang meniadakan agama, berarti justru bertentangan dengan fitrah manusia.

Anak remaja atau generasi muslim adalah manusia yang Allah ciptakan. Mereka bukan robot, apalagi plastik. Allah telah memberikan tuntunan bagi manusia untuk menjalani kehidupannya. Tuntunan berupa risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw. inilah yang disebut agama Islam.

Allah menurunkan Islam sesuai fitrah penciptaan manusia. Islam akan memuaskan akal manusia, menenangkan jiwa, serta menenteramkan hati manusia. Oleh karenanya, ketika seorang muslim menganut Islam, hidupnya akan tenang, bahkan kebahagiaan akan ia rasakan. Inilah target beragama yang harus dipahami generasi muslim.

Islam adalah prinsip hidup yang akan menjadi asas, kompas, sekaligus peta kehidupan remaja. Tidak boleh ada peremehan terhadap persoalan prinsipiel ini. Apalagi sampi memandaang kebolehan agama tentatif. Yakni, menganggap berpindah-pindah agama sebagai hal lumrah dan boleh-boleh saja.

Eksistensi Agama Tentatif dalam Masyarakat Indonesia

Berbagai fenomena pindah agama, baik yang muallaf atau yang murtad dijadikan isu agama tentatif. Contohnya ada artis Deddy Corbuzier yang berpindah agama dari Katolik ke Islam. Tercatat pula Roger Danuarta, Asmirandah, dan lainnya.

Nah, dari situlah keterangan yang mencantumkan agama awal seorang “selebritis” adalah tentatif. Sungguh, adanya pergerakan perpindahan agama ini yang memicu agama tentatif itu sendiri. Lantas apa pengertian agama tentatif?

Bisa ditelusuri definisi agama dan tentatif dari KBBI. “Agama” artinya ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Sedangkan kata “tentatif” dalam KBBI artinya belum pasti, masih dapat berubah.

Jika dilihat dari definisi ini maka memang dalam agama membawa peraturan yang merupakan hukum, dan agama sebagaimana dalam bahasa Arab memang bersifat menguasai diri seseorang untuk tunduk dan patuh pada Tuhan dengan menjalankan ajaran-ajaran agama.

Dari beberapa istilah di atas maka agama secara istilah didefinisikan dengan mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia dan yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia. Jika disimpulkan, agama tentatif merupakan ajaran/kepercayaan yang bisa berubah sewaktu-waktu atau bersifat sementara.

Ketua fatwa MUI Sulsel menyatakan klaim agama tentatif tidak memenuhi kriteria agama. “Eksistensi agama mutlak adanya dan menjadi rukun kehidupan. Kepercayaan seseorang terhadap suatu agama bisa berubah itulah sebabnya banyak manusia pindah agama,” kata Ketua Bidang Fatwa MUI Sulsel Dr KH Ruslan Wahab MA kepada muisulsel.com, Sabtu (14/5/22).

Menurut KH Ruslan Wahab, masyarakat harus memahami agama dan beragama itu berbeda. Agama itu tidak berubah sedangkan beragama boleh berubah. “Jika ada agama yang berubah-ubah maka itu bukanlah agama,” tegas KH Ruslan, wakil rektor III Universitas Islam Makassar (UIM).

KH Ruslan mengimbau umat Islam untuk tetap berpegang teguh terhadap syariah berdasarkan wahyu dan hadis, jangan sampai terpengaruh dengan ajaran baru yang bertentangan dengan Islam. Jika mengabaikan ajaran Islam, lalu mengikuti klaim agama tentatif yang jelas-jelas sesat, “Maka itu namanya murtad.”

Pengaruh Agama Tentatif terhadap Kehidupan Generasi Muslim di Indonesia

Agama tentatif jika dibiarkan subur dan menjadi lumrah di masyarakat, terlebih generasi, maka dampak buruk akan dituai. Pengaruh buruk agama tentatif bagi generasi muslim di Indonesia antara lain:

1. Akidah Islam tak lagi lurus
Sungguh, hanya Islam adalah agama yang benar sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam surah Ali Imran ayat 19:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.”

Apabila agama tentatif merasuki generasi muslim, bukan tidak mungkin akidah Islam yang lurus akan patah dan hilang.

2. Jati diri generasi muslim akan tergerus
Betapa tidak, saat agama tentatif memmengaruhi gaya hidup generasi, maka ajaran Islam akan semakin jauh dari kehidupan. Bisa jadi Islam nantinya hanya menjadi pelengkap di kolom agama di kartu tanda penduduk saja. Sementara jati diri sebagai muslim sudah hilang samasekali.

Dengan demikian, generasi muslim tidak akan memahami hakikat hidupnya. Dari mana ia berasal, tak akan dipedulikannya. Lantas untuk apa hidup di dunia, tak akan ada tujuan spesifik untuk ukhrowi karena dunia semata yang dipandang, bukan lagi ibadah sebagaimana visi penciptaan yang termaktub dalam surah Adz-Dzariat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”

Bagi generasi muslim yang sudah terpengaruh agama tentatif, tak akan mampu memikirkan visi penciptaan manusia di dunia.

Kemudian, ke mana setelah hidup di dunia? Generasi muslim tak akan peduli kehidupan setelah mati. Mereka terlewat dalam mengkaji terkait pertanggungjawaban atas segala amalan di dunia. Bahwa, di keabadian nantinya akan ada balasan untuk amal baik dan buruk sesuai porsi yang dilakukan di dunia. Agama tentatif akan menjauhkan generasi dari memikirkan kehidupan akhirat yang kekal.

Strategi Islam untuk Memyelamatkan Generasi Muslim dari Pengaruh Agama Tentatif

Persoalan agama berawal dari akidah. Dengan penanaman keimanan dalam keluarga, seluruh anggotanya akan meyakini bahwa keimananlah motivasi utama mereka dalam perjalanan hidupnya di dunia. Islam adalah prinsip hidup yang akan menjadi asas, kompas, sekaligus peta kehidupan remaja. Tidak boleh ada peremehan terhadap persoalan prinsipiel ini. Maka ada beberapa langkah yang bisa menyelamatkan generasi muslim dari agama tentatif, antara lain:

1. Membangun akidah Islam yang lurus bagu generasi muslim

Orang tua seharusnya memprioritaskan penanaman dan pengukuhan akidah Islam bagi anggota keluarga, terutama bagi ananda. Remaja muslim di tengah keluarga dan masyarakat juga harus memegang erat paham akidah Islam ini dalam setiap interaksi mereka di dalam rumah maupun di lingkungan pertemanannya.

Orang tua harus senantiasa mengukuhkan akidah Islam sehingga generasi muslim menjadikan akidah Islam menjadi sudut pandang bagi remaja dalam memandang berbagai permasalahan kehidupan. Begitu pula persoalan akhlak dan keterikatan dengan berbagai aturan Islam, juga merupakan hal yang sangat penting bagi peta hidup remaja muslim. Pelajaran yang tidak bisa diserahkan orang tua kepada sekolah seluruhnya. Sebab, tiap generasi muslim adalah aset sekaligus investasi bagi kedua orang tuanya. Mereka juga aset berharga bagi umat dan generasi Islam selanjutnya.

Suasana keimanan harus senantiasa dijaga dan dirasakan oleh generasi muslim di dalam keluarga. Tidak hanya pembiasaan ibadah mahdhah, tetapi juga kajian Islam dan diskusi persoalan umat dengan sudut pandang agama Islam juga harus dijalankan. Sehingga, akidah Islam benar-benar menjadi kepemimpinan berpikirnya.

2. Pahamkan generasi muslim pada hakikat hidupnya
Tak dimungkiri, generasi muslim yang remaja sudah bisa diajak berpikir tentang bagaimana mereka akan menjalani kehidupan mereka. Harus jelas bagi mereka jalan yang akan dilalui agar tidak tersesat dan menderita.

Generasi muslim harus dipahamkan bahwa hidup ini tak seperti air mengalir yang senantiasa menyesuaikan ruang dan lingkungannya. Generasi muslim harus dikuatkan agar berani menatap siapa dirinya, mau berbuat apa ia dalam hidup ini, dan akan ke mana ia setelah meninggalkan dunia ini.

Pemahaman tentang hakikat hidup hendaknya senantiasa dihadirkan keluarga dalam keseharian interaksi mereka. Dalam hal ini, Islam selalu bisa menjadi jawaban atas berbagai persoalan kehidupan manusia. Orang tua memastikan bahwa hanya Islam yang menjadi “guide” bagi kehidupan anak remaja mereka. Sebab, orang tua atau keluargalah benteng terakhir untuk keselamatan generasi.

3. Membiasakan generasi muslim untuk senantiasa mengkaji tsaqofah Islam
Untuk menguatkan akidah Islam dan menjaga suasana keimanan, generasi muslim harus dimotivasi untuk mengkaji Islam secara rutin. Selain itu, mengkaji Islam merupakan tuntutan keimanan, yakni kewajiban syar’i bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu agar tak terjerumus dalam pemahaman yang salah, termasuk agar tidak terjerumus dalam pandangan agama tentatif. Dengan mengkaji Islam, generasi muslim akan semakin kuat akidahnya.

4. Menguatkam aktivitas dakwah di kalangan generasi muslim

Generasi muslim yang sudah balig dan berakal masih sangat membutuhkan arahan dan bimbingan dalam beragama. Orang tua harus senantiasa menasihati untuk mengingatkan akan posisi agama bagi remaja, yakni akidah dan syariat Islam.

Generasi muslim juga harus didorong untuk menasihati remaja lain yang lebih muda dari mereka. Mengajak teman dan sahabat mereka untuk mengkaji Islam menjadi salah satu upaya remaja untuk menguatkan pemahaman beragamanya sekaligus bentuk dakwahnya kepada sebaya agar generasi muslim yang lain bisa merasakan kebahagiaan memegang Islam dalam perjalanan hidup mereka.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi