Marhaban Ya Ramadhan dalam Sistem Kapitalisme Sekuler

Oleh. Thohiroh Ranum
(Da’i, Praktisi Remaja)

Ramadan adalah bulan yang mulia. Ramadan adalah penghulunya bulan. Bulan ini diajarkan dalam Islam agar kita terus beramal baik. Karena jika kita berbuat baik, maka pahalanya berlipat ganda. Semua muslim berharap atas kedatangannya.

Marhaban ya Ramadhan, ucapan dengan hati yang gembira, menyambutnya dengan penuh harapan. Tetapi semua itu dimusnahkan, diganti berita duka dengan kabar kebutuhan semakin meningkat. Komoditas lain seperti telur ayam, kata Junaidi naik mencapai Rp30.000,00 dari sebelumnya Rp28.000,00 per kilogram. Sementara daging super mencapai Rp110.000,00 dari sebelumnya Rp100.000,00 per kilogram. Sedangkan harga Cabai Rawit Rp75.000,00 dari sebelum Rp70.000,00 per kilogram.

“Kalau cabai besar itu saat ini yang bagus mencapai Rp40.000,00, standar Rp35.000,00 dari harga semula Rp30.000,00 per kilogram,” tegasnya.

Sementara harga beras premium mencapai Rp14.000,00 per kilogram dari harga semula kisaran Rp13.500,00. Sedangkan beras medium saat ini mencapai harga Rp11.000,00 per kilogram (karimatafm.com, 23/3/2023)

Kebutuhan yang semakin meningkat akan membuat kaum muslim kesusahan. Kebutuhan harusnya sudah jaminan negara, ternyata tidak juga dijamin malah lebih tinggi harganya. Sangat mengecewakan hidup di sistem saat ini, di mana keuntungan yang besar selalu diprioritaskan, sedangkan modal sendiri untuk berjualan juga tidak terjadi pengeluaran yang banyak.

Miris melihat kondisi semakin mencekik, ada yang berkata, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin melarat. Ternyata slogan itu tidak sembarangan, munculnya mungkin juga melihat realita nya. Rasa bosan hidup dalam naungan sistem kapitalisme, tujuan hidupnya hanya sebatas dunia saja, kebahagiaan hanya ada pada materi semata.

Sangat jauh berbeda saat Islam diterapkan disuatu negeri, ketenteraman itu pasti dirasakan, kenyamanan sudah pasti terpenuhi. Aturan Islam secara totalitas akan memberikan segala yang di butuhkan. Pelaku bisnis pun tidak akan berlaku zalim apalagi dibulan suci ini. Bulan Ramadan adalah momen berbagi apalagi untuk orang yang mampu karena bulan Ramadan pahalanya berlipat ganda, berbeda dengan bulan yang lain.

Penerapan Islam kaffah akan mewujudkan kesejahteraan bagi semua manusia, baik bagi pebisnis maupun konsumen yang akan berbelanja di supermarket atau pasar. Rahmat bulan Ramadan dirasakan semua orang, pasti menyambutnya penuh kecerian, bukan seperti sistem saat ini yang dirasakan sudah penderitaan, kesusahan, keluhan dan sebagainya.

Sudah waktunya kita menyadari atas kebutuhan kita, perlu untuk bisa menerapkan sistem Islam dalam segala lini kehidupan. Kita sebagai manusia, khususnya kaum muslim seharusnya memperjuangkannya. Karena, tidak ada yang lebih cepat jika usahanya sudah semaksimal mungkin. Allah pun pasti melihat bagian kita sudah dimana, menjadi muslim sejati atau hanya pintar dalam bualan kata-kata

Dibaca

 38 total views,  2 views today

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi