Maraknya Geng Motor, Potret Buruk Sekularisme

Oleh. Puji Yuli

Di era modern dengan kecanggihan teknologi digital ini, banyak remaja melakukan perbuatan kemaksiatan, seperti maraknya geng motor yang meresahkan masyarakat. Maraknya geng motor ini dilakukan oleh para remaja yang terpengaruh kebebasan berekspresi dan bertingkah laku, seperti hedonisme. Para remaja ini justru terpengaruh pada arus sekularisme dalam bertingkah laku dengan ikut arus geng motor sehingga menganggu keamanan maupun ketertiban masyarakat.

Sebagaimana yang terjadi bahwa sebanyak dua remaja di Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), dibacok oleh sekelompok geng motor bernama “Kepa Duri 30 JKT.” Setelah diselidiki, polisi menangkap 7 anggota geng motor pelaku pembacokan.

Pembacokan itu terjadi di Jalan Mangga 24, RT 9 RW 4, Duri Kepa Kebon Jeruk pada Sabtu (4/2) sekitar pukul 04.30 WIB. Korban adalah remaja berinisial IA (21) dan AV (20). Polisi kemudian melakukan penyelidikan. Hasilnya, 7 orang diamankan. Mereka adalah RO (19), RI (19), AF (20), DS (21), MD (18), dan 2 lagi masih dibawah umur (13/2).

Kita turut prihatin melihat berita bulan ini maraknya, geng motor meresahkan masyarakat. Apalagi para korban dan para pelakunya masih remaja yang mungkin masih baru lulus sekolah maupun baru lulus kuliah. Padahal, remaja adalah aset berharga untuk pembangunan suatu bangsa. Apa jadinya bangsa ini kalau para remajanya terpengaruh arus maraknya geng motor yang meresahkan masyarakat?

Maraknya geng motor sangat meresahkan masyarakat, di mana masyarakat tidak merasa aman untuk melakukan interaksi sosial. Kondisi ini menjadi cermin banyak hal, di antaranya gagalnya pendidikan dalam mengarahkan kepribadian generasi dan mengekspresikan eksistensi dengan cara yang benar. Demikian juga rendahnya jaminan keamanan oleh negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan warga masyarakat. Apalagi saat ini kita berada dalam kehidupan yang sekularisme yaitu memisahkan agama dari kehidupan dan kapitalisme.

Oleh karena itulah, Islam membina remaja muslim untuk belajar Islam dan Al-Qur’an secara konsisten dan rutin. Sehingga, remaja muslim bisa mengetahui bahwa Islam dan Al-Qur’an itu bisa dijadikan pedoman hidup agar selamat dunia akhirat dan tidak terpengaruh oleh geng motor yang meresahkan masyarakat.

Di samping itu, Islam menjadikan keamanan menjadi tanggungjawab negara terhadap warga masyarakat termasuk remaja muslim. Karena, kita yakin bahwa Islam dan Al-Qur’an itu sebagai perisai kita agar tidak ikut arus geng motor yang meresahkan masyarakat dan bisa menjadi remaja muslim untuk bisa berprestasi juga berkepribadian Islam.

 

 

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi