Maraknya Bunuh Diri Pada Anak

Oleh. Puji Yuli

Anak-anak merupakan generasi calon penerus pembangunan kemajuan suatu bangsa. Anak-anak perlu mendapatkan perhatian, kasih sayang maupun pendidikan untuk menjadi generasi yang berprestasi dan berakhlakul karimah. Apa jadinya bangsa ini jika banyak anak anak yang telantar, terjerumus narkoba, bahkan melakukan bunuh diri? Tentunya bangsa itu akan mengalami lost generation dan bisa mengalami kemunduran dalam pembangunan.

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebut bahwa jumlah kasus bunuh diri anak perJanuari hingga Oktober 2023 mencapai 20 kasus. Kasus-kasus tersebut terjadi di beberapa wilayah di Indonesia dengan berbagai penyebab, diantaranya depresi, dugaan perundungan, dan penyebab lainnya (antaranews.com, 10/11/2023).

Maraknya kasus bunuh diri pada anak harus menjadi perhatian serius mengingat anak-anak itu usianya masih sangat belia. Pemikiran mereka masih labil dan masih butuh perhatian jika ada masalah agar tidak melakukan bunuh diri. Ada hal yang perlu diperhatikan apa yang menjadi penyebab anak bunuh diri, bagaimana cara anak tahu untuk bunuh diri, maupun memperhatikan kondisi mental anak-anak. Hal ini perlu dilakukan oleh keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk bisa mengatasi maraknya bunuh diri pada anak. Sehingga, mereka diharapkan bisa hidup nyaman untuk menjalankan aktivitasnya seperti bermain maupun belajar, juga bergaul ditengah masyarakat.

Maraknya kasus bunuh diri pada anak ini terjadi dalam kehidupan kapitalis sekuler. Banyaknya kasus bunuh diri pada anak ini menunjukkan ada kesalahan dalam tata kehidupan, baik dalam keluarga, masyarakat, maupun negara. Apalagi dalam kehidupan kapitalisme sekuler, anak-anak rentan terpapar perundungan maupun depresi yang menjadi salah satu penyebab mereka ingin bunuh diri. Apalagi anak-anak itu masih labil jiwanya sehingga mereka ingin bunuh diri jika ada masalah dalam hidupnya. Maka dari itu, anak perlu pendampingan dari keluarga dalam menyelesaikan permasalahannya agar tidak melakukan bunuh diri.

Kita bisa menjadikan Islam dan Al-Qur’an sebagai solusi mengatasi maraknya bunuh diri pada anak. Apalagi Islam itu memperhatikan tumbuh kembang anak. Islam juga menjaga kekuatan mental anak melalui pendidikan anak yang berkualitas. Islam memiliki pedoman dan aturan pendidikan yang berbasis akidah Islam yang mampu membentuk generasi hebat dalam berkarya, kuat mental, juga berakhlakul karimah. Harapannya, anak-anak bisa menjadi penerus kemajuan pembangunan suatu bangsa.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi