Makin Berat Beban Orang Tua untuk Biaya Kuliah

Oleh: Tuti Susilowati, S.Pd.

Tingginya Biaya pendidikan masuk perguruan tinggi negeri (PTN), jalur seleksi Mandiri disebabkan karena beberapa universitas negeri didorong untuk berbadan hukum, supaya bisa menerima dana dari masyarakat, agar bisa lebih berkembang. Prinsipnya seperti subsidi silang, yang mana orang mampu memberi subsidi bagi yang kurang mampu. ujar konsultan Pendidikan dan Karier, Ina Liem (Kompas.com, 22/7/2022).

Dunia pendidikan terjebak dalam sistem kapitalisme sehingga menjadi ladang bisnis yang subur bagi para pemodal untuk terus berinvestasi. Pendidikan dijadikan sebagai sarana untuk meraih keuntungan pribadi atas nama liberalisasi pendidikan. Mereka membangun dan menawarkan jasa pendidikan dengan kekuatan modal untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Tidak heran jika hari ini biaya pendidikan makin tahun makin mahal. Pemerintah berlepas tangan dengan memberikan kebebasan akses bagi para pemodal untuk berinvestasi di bidang pendidikan. Sehingga biaya pendidikan dibebankan kepada rakyat, akses pendidikan tidak merata, orang yang mampu akan mendapatkan akses pendidikan dengan mudah disertai fasilitas terbaik, sedangkan yang kurang mampu akan kesulitan mendapat akses pendidikan dengan fasilitas seadanya karena keterbatasan dana sehingga menghasilkan lulusan yang tidak berkualitas, tidak fokus dalam menuntut ilmu, karena harus memikirkan mahalnya biaya pendidikan. Inilah kemudian yang akan menimbulkan kesenjangan di dunia pendidikan. Seharusnya, pendidikan menjadi tanggung jawab penuh negara untuk rakyatnya dengan memberikan akses biaya yang murah bahkan gratis, disertai fasilitas terbaik.

Islam memberikan konsep pendidikan terbaik sepanjang masa. Pada masa kepemimpinan Khilafah Abbasiyah, dunia pendidikan mampu menjadi mercusuar dunia. Dimana pada masa inilah ilmu pengetahuan berkembang pesat sehingga mampu melahirkan ulama-ulama besar dan ilmuwan yang mumpuni dalam ilmu agama dan pengetahuan serta sains. Melahirkan karya-karya terbaik yang karyanya menjadi peletak dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

Semua ini tidak terlepas dari peran negara yang mengurus penuh kebutuhan rakyatnya salah satunya kebutuhan akan pendidikan. Alokasi dana pendidikan dari baitul mal, yang dihasilkan dari zakat, kharaj, jizyah, fa’I, ghanimah, kafarat, dan wakaf untuk negara memberikan akses pendidikan gratis bagi rakyatnya dengan fasilitas terbaik. Selain itu, negara memberikan upah bagi mereka yang menempuh lelahnya belajar, memberikan penghargaan kepada karya yang mereka hasilkan. Sehingga, rakyat tidak terbebani dengan biaya pendidikan yang menyebabkan mereka fokus dalam menuntut ilmu.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi