KRITIK KEPADA PENGUASA ADALAH HAK SETIAP WARGA NEGARA

Muhammad Ayyubi ( Mufakkirun Siyasiyyun Community )

Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengaku, sedih masih ada sejumlah pihak yang menjelek-jelekan dan mencari keselahan pemimpin Indonesia yakni Presiden Jokowi. Hal ini disampaikan Prabowo saat pidatonya di Kongres Partai Nasional Demokrat (NasDem), Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2024 malam.

“Jadi saya ini sedih kalau kita punya tradisi selalu menjelek-jelekan pemimpin, caci maki, cari kesalahan,” kata Prabowo dikutip dari YouTube Liputan6, Rabu (28/8/2024).

Pemimpin itu laksana menara mercusuar ditengah samudera, dialah objek paling menonjol di tengah lautan luas. Apa pun yang terjadi padanya akan terlihat apakah baik maupun buruk.

Pemimpin selalu jadi sorotan karena dia tidak hanya membawai dirinya sendiri tetapi seluruh rakyatnya. Baik buruknya pemimpin mempengaruhi seluruh rakyatnya, wajar saja jika dia menjadi objek kritik atas seluruh kebijakannya.

Apa yang diucapkan oleh rakyat merupakan refleksi dari apa yang dia lakukan. Menuduh rakyat menjelek-jelekan pemimipin tidak lebih dari upaya mencari kambing hitam dari ketidakmampuan dia memimpin rakyatnya.

Resiko pemimipin adalah di kritik dan dicemooh, bahkan diturunkan dari jabatannya baik dalam keadaan hidup atau mati.

Dalam sistem manapun hatta kerajaan tidak luput dari kritik, sejarah berkata bagaimana kerajaan Tsar Rusia runtuh akibat gejolak kritik. Begitu pula Kerajaan Perancis tumbang oleh kritik dalam revolusi 1799.

Soeharto yang berjaya 32 tahun tanpa kritik akhirnya tumbang di hadapan gelombang kritik yang tidak terbendung pada 1998. Serapat apa pun membungkam kritik akan terbuka juga pada waktunya.

Semestinya bukan kritik yang dilarang dan dibungkam tetapi pemerintah lah yang berbenah berjalan sesuai amanah. Karena melarang kritik sama halnya dengan menghalangi bunga mekar di musim semi.

Esensi Kritik Dalam Islam.

Di dalam sistem Khilafah Islam bahkan menjadikan ktitik terhadap khalifah sebagai Jihad yang paling utama.

Kritik dalam islam adalah bagian dari kepedulian dan kasih sayang sebagai wujud atas dakwah amar makruf nahi munkar.

Hilangnya aktivitas amar makruf nahi munkar berimbas pada meratanya kemunkaran, itu lebih berbahaya bagi peradaban masa depan.

Wahai manusia! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik di antaramu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik, bantulah (ikutlah) aku, tetapi jika aku berlaku salah, maka luruskanlah! Orang yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak dari padanya. Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat mengembalikan haknya kepadanya. Maka hendakklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya, namun bila mana aku tiada mematuhi Allah dan Rasul-Nya, kamu tidak perlu mematuhiku. Berdirilah (untuk) shalat, semoga rahmat Allah meliputi kamu.”

Demikian pidato Abu Bakar saat dilantik jadi khalifah, dia tidak segan diluruskan. Dalam lintasan sejarah akan sangat mudah para ulama dan sekelompok umat meluruskan Khalifah bahkan kata kata yang kasar sekalipun. Bahkan tidak jarang kritik tersebut diiringi dengan pengerahan pasukan, sebagaimana kasus Perang Jamal dan perang Shiffin.

Semua itu dilakukan demi menegakkan keadlilan dan amar makruf nahi munkar.

Walhasil, jika pemimpin hari ini baper karena dikritik dan marah karena dinasihati maka berhentilah menjadi pemimpin tidurlah di rumah bersama anak istri[]

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi