Oleh. Dyah Astri Wandi
(Kontributor MazayaPost.com)
Selama 13 abad lamanya, kaum muslim pernah menduduki predikat terbaik sebagai khairu ummah (ummat terbaik). Predikat ini secara langsung tertulis abadi pada Kalamullah surah Ali Imran ayat 110. Namun sayangnya, tragedi tahun 1924 membawa kaum muslim pada mimpi buruknya hingga saat ini. Predikat khairu ummah tidak lagi ada pada seluruh kaum muslim didunia, khususnya bagi muslim di Gaza, Palestina.
Lebih dari 300 hari (sejak 7 Oktober 2023) genosida di Gaza masih berlangsung. Ratusan, ribuan, bahkan puluhan ribu warga Gaza menjadi korban kebengisan Israel laknatullah. Kebengisan Zionis Yahudi makin menjadi. Anak-anak dipenggal kepalanya, perempuan hamil dirudapaksa di depan anak dan suaminya, pun tiap malam mereka harus mendengar dentuman roket menyerang di kamp-kamp pengungsian.
Sementara di negeri muslim yang lain, Rohingya Myanmar, sebanyak 200 orang tewas (05/08/2024) akibat serangan pesawat nirawak. Bahkan terhitung sejak 2017, lebih dari 740.000 warga Rohingya melarikan diri dari tempat tinggalnya karna genosida yang dipelopori militer Myanmar (tribunnews.com).
Segala penganiayaan ini amat nyata membuktikan bahwa tanpa Khilafah (junnah), khairu ummah ini terus diinjak harga dirinya, dirampas tanahnya, dibantai penduduknya tanpa sedikit pun belas kasihan. Bahkan hingga detik ini, para penguasa muslim bergeming, tetap duduk di singgasana kekuasaan mereka, dan tidak berdaya untuk mengerahkan pasukan militernya.
Di lain sisi, negara adidaya (Amerika) makin menguatkan kedudukan Zionis Yahudi dengan memberikan bantuan 1 ton bom dan 25 jet tempur (detikNews). Bahkan juga AS terus mengucurkan dana 85 Miliar utk terus melancarkan serangan Yahudi ke Gaza, Palestina.
Sungguh, penjajahan ini tidak akan pernah terhenti. Satu per satu negeri muslim menjadi tumbal kebencian Yahudi dan Nasrani. Omong kosong dengan janji-janji perdamaian dunia. Sebab, tujuan mereka akan tetap menumpahkan darah kaum muslim. Maka sudah saatnya sebagai muslim menyadari bahwa kapitalisme sekuler hanya akan terus mengokohkan mabda’ (ideologi) mereka.
Tentu bukan kapitalisme harapan terakhir kita saat ini melainkan Islam melalui institusinya yakni Khilafah Islamiyyah. Tentu hanya Khilafah yang akan melindungi, menjaga harkat dan martabat kaum muslim di Gaza, Rohingya, maupun negeri-negeri muslim yg lainnya. Khilafah Islamiyyah, yang dengannya Rasulullah memulai peradaban gemilang di Madinah. Peradaban yang menjadikan kaum muslim sebagai khairu ummah sepanjang 13 abad lamanya. Kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin dan generasi setelahnya (Khilafah Umayyah, Abbasiyah dan Utsmaniyah) hingga Khilafah runtuh di Turki (1924).
Sehingga perlu bagi kita mengembalikan institusi mulia itu. Mengembalikannya dengan adanya peran sekelompok umat yang berjuang mengikuti manhaj kenabian untuk menyeru pada kebajikan dan mencegah segala bentuk kemungkaran (kezaliman penguasa). Sekelompok umat yang dengan lantang mendobrak segala macam makar penjajah. Sehingga amat penting saat ini sebagai muslim kitapun ikut andil dalam perjuangan ini. Berjuang bersama dengan barisan orang-orang yang menginginkan kembalinya identitas Khairu Ummah dan berharap pula mati di atas jalan ini.