Oleh. Mirna
(Aktivis Dakwah Sampit)
Pro dan kontra Khilafah dan jihad telah menjadi sebuah perbincangan yang hangat dan kontroversi bak sebuah berita atau kata yang tidak lagi asing di telinga umat pada saat ini. Memang tidak semua yang suka dan tidak semua juga membenci, ada juga yang seolah biasa saja, masing-masing sesuai dengan informasi yang mereka dapatkan. Ada titik terang sejak rekomendasi dari ijtima para ulama bahwa Khilafah dan jihad fisabilillah adalah ajaran Islam, bukanlah radikalisme ataupun terorisme seperti yang telah dituduhkan oleh orang-orang yang anti terhadap kata khilafah tersebut.
Sebagakmana dilansir Republika.co.id, ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia ke-VII membahas makna jihad dan Khilafah dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ijtima ulama yang digelar Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut merekomendasikan agar masyarakat dan pemerintah tidak memberikan stigma negatif terhadap makna jihad dan Khilafah (11/11/2021).
Seyogianya tak cukup hanya dengan mengatakan “jangan mencap Khilafah dan jihad sesuatu yang negatif saja”, melainkan adalah kewajiban umatlah untuk merealisasikannya. Bahkan, Khilafah mahkotanya kewajiban untuk memperjuangkannya agar bisa terwujud sebagai sebuah sistem tunggal yang hanya berasal dari Allah SWT.
Pada hakikatnya, hanya dengan Khilafah dan jihad solusi tepat yang akan dapat menjaga dan menyelamatkan umat di berbagai belahan dunia pada saat ini. Khilafah dan jihad akan memberikan solusi yang mampu untuk memecahkan seluruh problematika dalam kehidupan umat.
Bukan hanya itu saja, hanya dengan Khilafah dan jihad, Islam bisa diterapkan sempurna di bawah payung hukum yang hanya berasal dari Allah. Hingga terwujudlah Islam kaffah sesuai dengan firman-Nya:
يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ادْخُلُوْا فِى السِّلْمِ کَاۤ فَّةً ۖ وَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ ۗ اِنَّهٗ لَـکُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu.”
(QS Al-Baqarah: 208)
Seolah mendapati angin segar, pertolongan Allah sudah mulai tampak bagi para penolong agama-Nya. Sehingga, hal inj membuat ketar-ketir para penentang agama Allah tersebut. Maka dari itu, berbagi bentuk upaya mereka lakukan demi menghadang tegaknya dien Allah yang mulia.
Memang benar memperjuangkan dan mengembannya tidaklah mudah, akan banyak aral melintang di mana-mana sebagai bentuk ujian bagi para pengembanya. Mulai dari penghinaan, pelecehan, intimidasi, bahkan sampai serangan terhadap fisik pun tidak akan dimungkiri bisa terjadi. Namun, itulah pengorbanan yang sesungguhnya.
Akan tetapi, tidak akan ada keraguan di dalam dada para pejuang Khilafah ketika mereka berpegang teguh kepada janji Allah SWT. Karena, Allah telah teguhkan kedudukan mereka berupa kekokohan akidah dan nikmat berjuang di jalan dakwah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ تَـنْصُرُوا اللّٰهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ اَقْدَا مَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.”
(QS Muhammad: 7).
Wallahu a’lam bissowwab.
