Kerusuhan Semakin Meningkat Buah Sistem Kapitalisme

Oleh: Thohiroh Ranum
(Pemerhati Remaja)

Harapan hidup tenang dalam masyarakat adalah sebuah kebahagiaan, bisa melakukan aktivitas dengan baik, khususnya dalam urusan ibadah dipermudah. Karena, urusan agama juga melengkapi ketenangan hidup, makanya orang IsIam sangat menjungjung tinggi masalah agama.

Kepercayaan orang muslim sangat kuat, tidak akan pernah menyusut dalam keyakinannya tentang Islam. Ternyata ada kabar yang sangat membuat orang muslim rusuh. Ada kejadian pembakaran Al-Qur’an di Swedia. Hal itu bukanlah kali pertama. Terulangnya kasus tersebut menjadi bukti bahwa pemerintah Swedia belum bertindak serius menanganinya, meskipun telah mendapat kecaman dan peringatan dari negara-negara lain, termasuk Indonesia (tempo.co, 30/6/22).

Swedia memang sering melakukan pelanggaran dan penghinaan dalam agama Islam. Padahal, kejadian kemarin bisa menutupi luka atas kerusuhan yang dilakukan mereka, semakin tinggi permasalahan pelecehan agama saat ini. Pastinya yang jadi korban adalah agama Islam, dianggap tetoris pun adalah Islam. Sementara kenyataannya sangat jelas, bahwa yang menyalahi kepercayaan orang lain bukan muslim, tetapi yang disudutkan akhir-akhir ini adalah Islam.

Hidup di zaman sekarang memang aneh sekali, padahal yang tidak toleran adalah nonmuslim. Mereka membakar, merusak kitab kepercayaan. Namun, yang disudutkan intoleransi adalah muslim, radikalisme, terorisme juga diidentikkan dengan kaum muslim.

Sangat bingung hidup di sistem sekarang. Jelas-jelas siapa yang salah, yang disudutkan juga siapa. Beginilah gambaran sistem kapitalisme yang berakidah sekularisme, memang mengajarkan pemisahan agama dari kehidupan, memisahkan agama dari negara.

Angka kerusakan dan pelanggaran yang semakin tinggi, tidak tahu harus seperti apa di sistem saat ini. Karena, yang benar dianggap buruk, dan sebaliknya yang buruk dianggap benar. Selayaknya dia jadi korban kezaliman, ternyata dia sendiri yang menzalimi masyarakat yang lain.

Sungguh, kesal sekali hidup sekarang, membuat kita kebingungan, geram melihat pelanggaran terhadap agama. Terkadang alasan kebebasan berperilaku menjadi landasan saat ini, hidup di sistem tidak jelas ujungnya.

Sangat berbeda jauh saat Islam menjadi aturan di tengah-tengah masyarakat, urusan yang lokal hingga global sangat dipastikan untuk bisa terealisasikan. Apalagi urusan kebutuhan beragama, keyakinan masing-masing rakyat sudah ada jaminan dan penjagaan, tidak akan ada pelecehan di antara agama lainnya. Keadilan di seluruh dunia akan terpenuhi, ketenangan dalam aktivitas kita tercapai, hidup bahagia berdampingan dengan beberapa keyakinan.

Penerapan aturan Islam secara kaffah membuat manusia mendapatkan hak seutuhnya, tidak akan ada masyarakat yang dizalimi. Semua akan mendapatkan bagiannya secara penuh. Maka, solusi satu-satunya ada dalam penerapan Islam, jadi kita harus bersatu untuk mewujudkan itu semua.

Dibaca

Loading

Bagikan tulisan ini agar semakin bermanfaat

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Pocket
WhatsApp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru

Konsultasi